Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Petani Cabai di Lamongan Beralih Tanam Jagung

M Yakub
17/1/2017 13:42
Petani Cabai di Lamongan Beralih Tanam Jagung
(ANTARA/Budi Candra Setya)

PETANI di sentra penghasil cabai sejumlah desa di Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jatim, beralih menanam jagung. Ini karena pada awal musim tanam, cabai banyak yang mati akibat karena terserang hama penyakit. Kondisi tersebut memicu pasokkan cabai di pasaran menurun.

Akibatnya, harga cabai di pasaran Lamongan melambung hingga Rp100.000 per kilogram (kg). "Pasokkan cabai dipasaran menurun, karena banyak petani yang tidak tanam cabai," jelas Khotimah, pedagang sayur mayor di pasar Kecamatan Paciran, Selasa (17/1).

Biasanya, kata dia, cabai yang dijualnya di pasaran dibeli dari petani dikawasan Desa Bluri dan Dagan, Kecamatan Solokuro. Namun, kemarau basah yang memicu banyak tanaman cabai puso membuat petani setempat putus asa. "Mereka beralih menanam jagung," terangnya.

Dengan kondisi tersebut, pasokkan cabai dipasaran mengalami penurunan. Untuk memenuhi kebutuhan Pasar, terpaksa membeli cabai dari Pasar Semando Agro di Kecamatan Babat dengan harga yang tinggi. "Ya, harga cabai sempat Rp100.000 per kg, hingga sekarang masih fluktuasi," paparnya.

Hal senada, disampaikan Imam, petani di Desa Dagan, Kecamatan Solokuro. Menurut dia, musim tanam tanun lalu kesulitan menanam cabai, kemarau basah menjadi pemicunya. "Kami terpaksa beralih tanam jagung. Karena, cabai banyak yang mati terserang penyakit," tambahnya.

Selain dirinya, lanjut dia, ratusan petani di kampungnya terpaksa beralih menanam jagung. Karena, jagung lebih mudah perawatannya dan tidak membutuhkan banyak tenaga. "Tanam jagung kita bisa sambil kerja lainnya," terang dia.

Kondisi yang sama, dilakukan ratusan petani di Desa Dagan. Dengan adanya cuaca buruk tersebut mengakibatkan belasan hektare lahan pertanian yang biasanya menjadi sentra tanaman cabai berubah ditanami jagung. "Musim ini jagung lebih mudah dirawat," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya