Kader Partai ke Kotak Kosong

Akhmad Safuan
16/1/2017 07:10
Kader Partai ke Kotak Kosong
(ANTARA/YUSUF NUGROHO)

SUASANA politik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, makin memanas.

Sejumlah kader partai politik (parpol) pendukung pasangan calon tunggal Haryanto-Saiful Arifin membelot menjadi mendukung kotak kosong.

Selain itu, posko pemenangan kotak kosong telah dirusak.

Wakil Ketua DPC PDIP Pati Junaidi, kemarin, mengaku ikut mendukung kotak kosong setelah mendengarkan aspirasi warga.

"Saya akan mundur dari PDIP jika dianggap salah karena telah mendengar suara rakyat untuk mendukung kotak kosong. Jadi, partai tidak usah repot-repot mengambil tindakan terhadap saya," kata dia.

Dia juga memastikan puluhan pengurus PDIP dan partai lain di Pati turut dalam gelombang mendukung kotak kosong.

"Tidak hanya kader PDIP, tetapi kader-kader partai lain juga telah mulai secara bergelombang pindah ke kotak kosong karena sesuai nurani rakyat Pati," imbuhnya.

Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Pati Roihan menambahkan bersama kader-kader lainnya ia telah sepakat dan bulat untuk mendukung kotak kosong.

Bahkan, lanjut dia, bersama kekuatan yang ada, ia bertekad memenangkan kotak kosong dalam pilkada.

Mereka juga telah siap menerima risiko.

"Jujur kami kecewa PKB malah mengusung calon lain dan tidak mengusung kader terbaik kami, Wakil Bupati Pati Budiyono saat ini," lanjutnya.

Haryanto-Saiful Arifin menjadi calon tunggal dengan diusung PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB, Hanura, PAN, PKS, dan PPP.

Ketua DPC PDIP Pati Ali Badrudin dan Ketua DPC PKB Pati Muhammadun menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap kader yang membelot.

Ketua Aliansi Kawal Demokrasi Pilkada (AKDP) Pati Sutiyo memastikan kampanye pemenangan kotak kosong sudah semakin terang-terangan.

Bahkan, mereka menggelar aksi kampanye simpatik dengan berkonvoi di jalan desa.

"Kita akan terus kampanyekan pemenangan kotak kosong sebagai hak rakyat untuk menentukan masa depan Kabupaten Pati sehingga warga jangan sampai golput," Sutiyo.

Tetap dukung

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan partai berlambang pohon beringin itu tetap mendukung pasangan calon Atty Suharti dan Achmad Zulkarnain pilkada Kota Cimahi meskipun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyandangkan status tersangka dan menahan Atty dalam dugaan kasus suap pembangunan Pasar Atas Baru (PAB).

"Meski ada masalah, kami tetap dukung pasangan calon itu," kata Dedi.

Untuk memantapkan dukungan tersebut, Dedi mengatakan, pihaknya telah melakukan kerja kolektif dari seluruh kader maupun relawan partai Golkar seperti menggaet relawan baru sejak tingkat kecamatan, kelurahan, bahkan hingga tingkat RW dan RT.

"Kita masih optimistis, konsolidasi kita bukan perorangan, melainkan kerja kolektif untuk sama-sama memenangkan pasangan calon itu," jelas Dedi.

Menurut Dedi, status hukum Atty tidak akan terlalu banyak memengaruhi kepercayaan publik terhadap calon wali kota petahana itu.

"Pasti ada pengaruh, tapi tidak signifikan. Kami percaya diri pilihan yang kami usung ialah yang terbaik. Dalam kondisi apa pun Golkar akan tetap memberikan dukungan penuh terhadap pasangan calon yang diusung," bebernya. (DG/PO/RF/JI/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya