Calon Tunggal Sasar 80% Suara

Akhmad Safuan
08/1/2017 10:04
Calon Tunggal Sasar 80% Suara
(Antara)

CALON Bupati Pati, Jawa Tengah, petahana Haryanto, menegaskan akan bekerja keras demi merebut simpati rakyat dalam menghadapi gerakan memilih kotak kosong,

Menurut Haryanto saat dihubungi Media Indonesia, kemarin, dengan kerja keras, pasangan Haryanto dengan Saiful Arifin itu akan bisa meraih 80% suara pemilih.

Di Pati, gerakan untuk memilih kotak kosong dalam pilkada berlangsung gencar. Mereka antara lain mengampanyekan memilih kotak kosong melalui spanduk, banner, dan media sosial. Selain itu, sejumlah relawan pendukung kotak kosong yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Kawal Demokrasi Pilkada Pati mengklaim telah memiliki struktur di seluruh kecamatan di Pati. Mereka mengaku telah menyiapkan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada 15 Februari.

Dari 101 daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2017, ada sejumlah daerah yang hanya menampilkan pasangan calon tunggal, di antaranya Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lampung), Kabupaten Pati (Jawa Tengah), dan Kabupaten Tambrauw (Papua Barat).

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Per-aturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, pemilih di daerah dengan pasangan calon tunggal diberi opsi untuk memilih kotak kosong di surat suara.

Setiap pasangan calon kepala daerah tunggal diharuskan mendapatkan lebih dari 50% suara sah untuk dinyatakan memenangi pilkada. Bila gagal, pasangan calon yang kalah diperbolehkan untuk mencalonkan lagi dalam pemilihan yang diulang pada tahun berikutnya.

Selama belum ada pasangan calon terpilih, kepemimpinan di daerah tersebut akan diisi penjabat gubernur, bupati, atau wali kota.

Dari Tulang Bawang Barat, Lampung, gerakan memilih kotak kosong dinyatakan nyaris tidak terdengar. "Sejauh ini belum ada yang seperti itu," ujar Ketua KPU Tulang Bawang Barat, Ismanto.

Sementara itu, calon Bupati Tambrauw, Papua Barat, petahana Gabriel Asem menilai ketiadaan kompetitor dirinya yang berpasangan dengan Mesak Metusalak Yekwam dalam pilkada justru menjamin keberlangsungan pembangunan di daerahnya. "Sebagai pasangan calon tunggal, sangat berpotensi melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan di Tambrauw," terang Asem.

Aspirasi riil
Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai kampanye untuk memilih kolom kosong merupakan aspirasi riil masyarakat sebagai ekspresi dalam kehidupan berdemokrasi.

"Justru, hal tersebut menunjukkan kematangan masyarakat dalam me-respons pilkada," tandasnya. (EP/MS/Pro/Nur/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya