Sejumlah Penerbangan Menuju Bima Dibatalkan karena Banjir

Damar Iradat
22/12/2016 10:57
Sejumlah Penerbangan Menuju Bima Dibatalkan karena Banjir
(Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

BENCANA banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat mengakibatkan sejumlah penerbangan menuju Bandara Sultan Salahudin, Bima, Nusa Tenggara Barat, terpaksa dibatalkan.

"Penerbangan dari Mataram ke Bima belum dapat dilakukan karena bandara terendam banjir," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/12).

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita membenarkan adanya pembatalan sejumlah penerbangan dari LIA ke Bima begitu juga sebaliknya dari Bima ke LIA. Pembatalan tersebut juga berlaku untuk tujuan bandara Brang Biji, Sumbawa.

"Pembatalan ini akibat cuaca buruk yang terjadi di Bima dan Sumbawa," katanya.

Ardita menjelaskan, akibat cuaca buruk tersebut, maskapai Garuda Indonesia (GA) 7024 tujuan Bima terpaksa kembali ke LIA akibat tidak bisa mendarat, meskipun telah mencoba melakukan penerbangan sebanyak dua kali.

"Bagi penumpang yang batal berangkat oleh pihak maskapai ada yang diinapkan di hotel dan menerima pengembalian uang," terangnya.

Disinggung hingga kapan penundaan itu, pihaknya belum dapat memastikan. Karena masih melihat perkembangan cuaca yang ada. Kendati demikian, pihaknya berharap kondisi itu segera kembali normal.

Selain terjadi pembatalan penerbangan, akibat cuaca buruk tersebut sejumlah keberangkatan dan kedatangan pesawat dari dan menuju LIA harus mengalami penundaan (delay).

"Keberangkatan ada lima yang tertunda dan kedatangan ada empat," tandasnya.

Tingginya intensitas hujan di Pulau Sumbawa menyebabkan sejumlah daerah mengalami banjir besar seperti yang melanda Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Sumbawa. Akibat banjir bandang tersebut, ribuan rumah di Kota Bima terendam banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Muhammad Rum di Mataram, Rabu, mengatakan banjir bandang yang melanda kota Bima itu terjadi sejak pukul 14.00 Wita sehingga menyebabkan seluruh kota Bima dikepung banjir.

Saat ini, kata dia, pihak pemerintah daerah, dibantu TNI, Polri, MDMC, dan sejumlah relawan lain masih berupaya melakukan evakuasi dan pengobatan bagi warga yang luka-luka akibat banjir tersebut. Bahkan, tahanan di lembaga pemasyarakat kota Bima juga ikut dievakuasi.

Ia mengatakan, ketinggian air saat ini mencapai 2 meter di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Nae.

Untuk membantu warga, pihaknya tekah menyiapkan sejumlah kebutuhan sementara, seperti perahu evakuasi, tenda darurat, selimut, air bersih, makanan, obat-obatan, pakaian, dan lainnya.

Selain kota Bima, lanjut Muhammad Rum, banjir bandang juga menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bima. Bahkan dari laporan yang diterima BPBD NTB, 25 rumah rusak berat. Bahkan, di Desa Maria Utara lima rumah hanyut , tiga rusak. Sedangkan, di Desa Kambilo, masyarakat dievakuasi sebanyak 50 orang di Paruga Toi.

"Tidak hanya itu, satu unit jembatan provinsi juga putus," imbuhnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya