Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso siap gila-gilaan menghadapi bandar narkoba dan pengkhianat di BNN.
"Tembak mati bagi bandar narkoba, pengedar, dan pelaku bisnis narkoba maupun pengguna. Termasuk bila ada pengkhianat dalam tubuh BNN," tegas Waseso saat pelantikan Satgas Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba Sumatra Utara (P4GN Sumut) di Deli Serdang, Sumatra Utara, kemarin.
Dia mengatakan, bandar narkoba sudah gila-gilaan di Indonesia.
"Saya, sebagai Kepala BNN harus mengikuti apa yang diinginkan bandar narkoba. Kalau bandar narkoba itu gila, jadi kita harus gila dalam menghadapi peredaran narkoba," ucapnya.
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi yang dilantik sebagai pembina Satgas P4GN Sumut menilai, pembentukan satgas tersebut ialah terobosan yang positif.
"Peredaran narkoba bukan lagi lampu kuning, melainkan merah. Untuk itu, di dalam dunia pendidikan kita harapkan ada mata pelajaran terkait bahaya narkoba," kata Erry.
Secara terpisah, Kapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Kombes Ahmad Luthfi, mengaku bangga dengan keberhasilan Satuan Narkoba Polresta Surakarta yang berhasil melampaui target.
"Ini kejahatan luar biasa harus diperangi sampai habis. Kita berhasil menyita 1,33 kilogram sabu dan 1.265 butir pil ekstasi dengan 155 tersangka sepanjang 2016. Capaian 107% dari target yang diberikan Kapolri. Semua kasus narkoba tidak mungkin berhenti di tengah jalan, dan harus tuntas sampai ke pengadilan," tukas Luthfi.
Sementara itu, Polresta Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap seorang pria yang kedapatan meracik sabu dan pil ekstasi yang diduga palsu.
Kasat Reserse Narkoba Polresta Yogyakarta Komisaris Sugeng Riyadi mengemukakan, pria berinisial Fa itu ditangkap di wilayah Kecamatan Kasihan, Bantul, DIY.
"Fa diduga menghisap sabu bersama AM sehari sebelumnya," ujar Sugeng.
Sugeng menjelaskan, Fa yang merupakan lulusan SMA pernah meracik pakan ternak pelet dan dijual sebagai ineks pada 2011.
"Berdalih memberikan yang palsu karena ingin membantu pemerintah," kata dia.
Pada 2012, lanjut Sugeng, Fa meracik metanol dan garam dan dijual sebagai sabu kepada petugas, lanjut Sugeng.
Fa juga mengaku pernah membuat cairan vapor (bahan rokok elektronik) dengan menggunakan bahan berbahaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved