Bersatu Bangun Aceh

Ferdian Ananda
16/12/2016 13:11
Bersatu Bangun Aceh
(Tengku Syeh H Muzakir Abdul Hamid (berdiri) memimpin pelaksanaan tablig dan zikir akbar Doa untuk Aceh di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Aceh---MI/Panca Syurkani)

SEBANYAK 4.000 ribu lebih warga berpakaian serbaputih mengisi puluhan saf di halaman sekolah Yayasan Sukma Bangsa, Gampong Cot Keutapang, Bireuen, Aceh, semalam (Kamis, 15/12). Mereka mengikuti tablig dan zikir akbar mengenang 12 tahun Syuhada Aceh.

"La ilaha illallah, la ilaha illallah, la ilaha illallah...." Lantang mengema, kemudian secara perlahan syahdu terdengar bersahutan.

Pimpinan Pesantren Paloh Gadeng, Aceh Utara, Tengku Syeh H Muzakir Abdul Hamid, yang memimpin acara doa bersama itu mengajak masyarakat Aceh agar menjadi penyabar dan dicintai Allah. "Mari kita senantiasa meneguhkan kepribadian untuk menjadi makhluk yang ikhlas dan taat beragama," ujarnya.

"Musibah dan cobaan yang terus dirasakan masyarakat Aceh, tambahnya, merupakan bentuk kasih sayang Allah yang tidak ingin Aceh kotor, maka dibersihkan," tambah Muzakir.

Kepada Metro TV, Chairman Media Group Surya Paloh menuturkan pihaknya menggelar kegiatan tersebut untuk mengenang berbagai hikmah dari bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. "Bencana tsunami Aceh tidak bisa dilupakan dalam sejarah bangsa. Saat itu kita harus berinisiatif untuk solidaritas yang bisa kita ambil dari masyarakat," ujarnya di Jakarta.

Meski bencana tsunami membuat Aceh porak-poranda dan menyisakan duka sangat dalam, lanjut Surya, ia amat bangga melihat banyaknya anak bangsa bergerak untuk misi kemanusiaan di negeri Serambi Mekah itu. "Kebersamaan dan persatuan bangsa Indonesia saat itu betul-betul menjadi modal untuk menghadapi bencana. Saya berharap semangat kebersamaan itu dipertahankan masyarakat Indonesia. Saya bangga melihat begitu hebatnya kita sebagai suatu bangsa," ungkap Surya.

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang 12 tahun lalu ikut memberikan perhatian dan sumbangsih kepada korban bencana tsunami di Aceh.

Media Group berusaha berperan dalam misi kemanusiaan tersebut dengan menghimpun dana dari donatur, menyalurkan bantuan, hingga mengabari dunia tentang bencana besar itu.

Acara zikir bersama itu merupakan penutupan dari rangkaian acara silaturahim Indonesia Menangis yang digelar di Museum Tsunami Kota Banda Aceh dan Kampus Al Muslim, Bireuen.

Percepat rekonstruksi Aceh
Untuk kedua kalinya, Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie, dan Kabupaten Bireuen, kemarin. Kedatangan Presiden yang baru tiba dari lawatannya dari Iran itu ingin memastikan para korban gempa, terutama di tempat pengungsian ditangani dengan baik.

Presiden sempat meletakkan batu pertama pembangunan baru Masjid At-Taqarrub Trienggadeng, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. Masjid itu termasuk bangunan yang hancur akibat gempa. "Semoga Masjid At-Tawarrub ini bisa selesai sebelum puasa 2017 nanti" katanya.

Setelah itu, orang nomor 1 di Indonesia itu juga melihat langsung kondisi terakhir lokasi pengungsian korban gempa di Blang, Pangwa, serta beberapa sekolah yang rusak saat gempa. Di SMK Negeri 1 Paru, Kecamatan Bandar Baru, Jokowi membantu biaya revitalisasi pembangunan gedung Rp6,5 miliar dan 20 unit komputer jinjing (laptop).

Menurut Presiden, sekolah, rumah ibadah, serta fasilitas umum menjadi fokus utama rekonstruksi pascagempa. Ia juga memerintahkan agar pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan segera dituntaskan sehingga proses pembangunan bisa dimulai.

Sementara itu, jumlah pengungsi bertambah menjadi 85.161 orang, yaitu Pidie Jaya 82.122 orang, Pidie 1.295 orang dan Bireuen 1.324 orang.(MR/Pol/Dro/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya