Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SERIBUAN orang berbondong-bondong berdatangan, berpakaian serbaputih, mereka mengisi puluhan saf di bawah tenda warna warni di halaman Sekolah Yayasan Sukma Bangsa, Gampong Cot Keutapang, Bireuen, Aceh, Kamis (15/12) malam.
Di bawah puluhan tenda itu, para lelaki mengisi saf paling depan, sedangkan kaum hawa berada di bagian tengah hingga meluber ke luar tenda. Adapun di sisi kanan dan kiri serta depan terpampang empat layar.
Di panggung utama, terdapat 15 orang berjubah putih dan bersorban duduk bersila, paling depan di antaranya Tengku Syech H Muzakir Abdul Hamid, dari Pesantren Paloh Gadeng, Aceh Utara, yang memimpin tablig dan zikir akbar tersebut.
Mereka menghadiri tablig dan zikir akbar 12 tahun mengenang syuhada Aceh di Sekolah Yayasan Sukma Bangsa, Bireuen. Zikir akbar merupakan penutupan rangkaian acara silaturahim Indonesia Menangis yang digelar di Museum Tsunami Kota Banda Aceh dan Kampus Al Muslim, Bireuen.
Suasana haru mulai mewarnai peringatan 12 tsunami Aceh. Zikir dan doa bersama, sejumlah ibu-ibu mulai terbawa kenangan terhadap ratusan ribu syuhada yang meninggal pada 26 Desember 2004 silam saat terjadi bencana dahsyat tersebut.
Apalagi, sebagian dari mereka masih mengingat betul detik-detik gempa mengguncang Serambi Mekah, sebelum tsunami meluluhlantakkan segalanya.
"Laa ilaha illallah, laa ilaha illallah, laa ilaha illallah...," lafadz mereka lantang menggema, lalu pelan-pelan syahdu terdengar bersahutan.
Tablig dan zikir itu diawali dengan tausyiah atau nasihat yang disampaikan Tengku Syech H Muzakir Abdul Hamid. Ia mengimbau agar masyarakat Aceh menjadi orang-orang yang bersabar dan dicintai Allah dengan ujian bencana yang datang silih berganti.
"Mari kita senantiasa meneguhkan kepribadian untuk menjadi makhluk yang ikhlas dan taat beragama," katanya.
Musibah dan cobaan yang terus dirasakan masyarakat Aceh, sebagai bentuk kasih sayang Allah agar kemaksiatan tidak merajalela di Tanah Rencong.
"Gempa dan musibah tsunami bukanlah laknat yang diberikan oleh Allah. Akan tetapi, sebagai peringatan agar kita bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Ini tempat suci, jadi Allah tidak ingin Aceh kotor maka dibersihkan," lanjutnya.
Ia juga meminta kepada seluruh umat Muslim agar tidak meninggalkan salat. Karena sebagai hamba Allah, memang sebuah kewajiban untuk menyembahnya dengan cara menunaikan salat lima waktu.
"Seberapa banyak dan mudahnya kita meninggalkan kewajiban segabai hamba Allah, kesibukan dunia terus menghantui kita menjauhi rabbi," ujarnya.
Bahkan coba dan kenikmatan, hanya milik Allah dan kuasanya semata, manusia hanya sementara tapi seakan-akan tidak akan mati.
"Tidak ada tuhan yang mampu memberikan ganjaran selain Allah SWT, semua makhluk hidup akan mati pada hakikatnya," lanjutnya.
Bayu Triaji, penanggung jawab dan manajer Sekolah Sukma Bangsa, menjelaskan, sekitar 4 ribu masyarakat dari 5 desa di wilayah Kabupaten Bireuen diundang untuk menikmati kenduri peringatan 12 tahun tsunami Aceh.
"Kami potong 5 ekor lembu, setiap 5 desa diberikan tanggung jawab memasak dan nikmati warga desa masing-masing," katanya.
Selain itu, Media Grup yang bekerja sama dengan Yayasan Sukma Bangsa dalam menyukseskan acara tersebut juga membagikan 4 ribu sembako kepada jemaah yang hadir dalam zikir akbar tersebut.
"Acara zikir berlangsung 1,5 jam. Setelah itu kami akan membagikan sembako yang berisikan gula, minyak goreng, dan bahan lainnya. Ini juga donasi Metro TV dan Media Grup," sebutnya.
Dengan terlaksana kegiatan ini, ia berharap dalam mengenang 12 tahun tsunami. Masyarakat Aceh bisa bangkit dari keterpurukan dan menatap masa depan yang lebih baik.
"Mengenang 12 tsunami, doa untuk Aceh. Masyarakat Aceh harus bangkit dari kesedihan, mari menatap masa depan," terangnya.
Selain Media Grup, Yayasan Sukma Bangsa melibatkan 500 siswa dan 60 orang guru guna menyukseskan acara tersebut. Dalam kesempatan itu, turut hadir perwakilan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Kepala Disperindag Bireuen Darwansyah.
"Semoga masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Bireuen, senantiasa dilindungi Allah SWT, dan kuat menghadapi cobaan, doa malam ini juga kita panjatkan ke para syuhada korban gempa di Pidie Jaya," sebutnya.
M Saleh, warga Desa Seulembah, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, mengatakan, tergerak hatinya menyedekahkan doa dan zikir kepada keluarganya yang telah tiada pada musibah 2004 lalu.
"Keluarga saya banyak yang menjadi korban, semoga mereka khusnul khatimah, diampuni segala dosa mereka," ujarnya.
Sedangkan Yusrawati, warga Gampong Cot Keutapang, menjelaskan, rutin mengikuti kegiatan zikir. Oleh karena itu ia telah datang lebih awal guna memanjatkan doa dan zikir kepada syuhada tsunami. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved