Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PENELITIAN sesar atau patahan Lembang sudah sering dilakukan pakar yang ahli di bidangnya. Patahan yang memiki panjang 29 kilometer membentang dari bukit Batu Loceng di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang hingga Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber mengatakan, patahan Lembang ini aktif dan terus bergerak 4 milimeter per tahun. Dan bahkan sesar ini memiliki potensi gempa bumi berkekuatan 6,5 - 7 magnitudo. Perlu diketahui
bahwa patahan ini berada di tengah kawasan yang sangat padat. Di lokasi sekitar patahan itu banyak berdiri bangunan yang dihuni jutaan masyarakat dan jiwa mereka terancam jika sewaktu-waktu terjadi gempa.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, banyaknya bangunan di sepanjang jalur sesar Lembang ini patut diwaspadai masyarakat yang tinggal
di sana. Sebab jika bangunannya tidak kuat menahan gempa bisa menimbulkan banyak korban jiwa.
"sangat tidak dianjurkan sebenarnya membuat bangunan di daerah sesar. Walaupun terpaksa, sebaiknya membuat rumah tahan gempa seperti di negara Jepang misalnya. Warga di sana sudah bangun rumah tahan guncangan gempa," katanya, Kamis (15/12).
Selain bangunan rumah warga, ternyata banyak pula instansi pemerintahan maupun TNI dan Polri yang juga didirikan di sekitar patahan Lembang. Diakuinya, untuk memindahkan semua itu ke wilayah yang lebih aman tidaklah mungkin bisa karena sudah terlanjur didirikan.
Namun sebagai langkah pencegahan, masyarakat seharusnya tidak acuh terhadap potensi yang bisa ditimbulkan jika sesar Lembang ini bergerak. Pasalnya, gerakan itu bisa memicu gempa yang bahkan kekuatannya bisa menyerupai gempa Pidie Jaya Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.
"yang penting sekarang masyarakat mengenali bahaya sesar Lembang itu seperti apa dan bagaimana mengantisipasinya agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa. Coba pikirkan hal terburuk, kalau misal terjadi gempa kita harus berlindung ke mana dan lain sebagainya," bebernya.
Dia berharap pemerintah daerah bisa lebih tanggap dalam mengatisipasi pergeseran sesar Lembang dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar. Yang tidak kalah penting lainnya adalah membuat jalur evakuasi tanggap darurat.
"Kami di BMKG juga bantu memantau gempa, kalau tiap ada peristiwa gempa akan segera langsung diinfokan kurang dari 5 menit. Sejauh ini, peneliti LIPI, ITB dan BMKG belum pernah mencatat gempa seperti yang ditakutkan,
paling hanya kecil sekitar 3 skala richter," tuturnya.
Menanggapi itu, Bupati Bandung Barat Abubakar meminta masyarakat bisa tenang dan waspada terkait beredarnya informasi mengenai patahan Lembang yang melintas di sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat dan berpotensi
menimbulkan gempa bumi yang cukup besar.
"sejak ribuan tahun lalu, patahan Lembang ini sudah terbentang di kawasan yang kini menjadi wilayah Bandung Barat, sehingga hal tersebut bukanlah hal baru bagi masyarakat dan ahli Geologi," ungkapnya.
Dia pun menyadari bahwa potensi bencana di kawasan Lembang sangat tinggi, terutama terjadinya bencana longsor mengingat sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan. Sehingga harus ada upaya preventif untuk mencegah dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun kerugian materil serta non-materil akibat bencana alam.
"yang patut diperhatikan semua adalah ketidak pedulian kita terhadap potensi bencana dan tidak boleh terlena. Serta yang perlu diingat bahwa bencana bisa terjadi kapan saja tanpa kita duga. Namun kita dari Pemda juga
bukan berarti tidak mempedulikan keberadaan sesar Lembang," jelas Abubakar.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved