Aparat masih Selidiki Jaringan Warga Rusia Penyelundup Hashish ke Bali

Arnoldus Dhae
14/12/2016 18:54
Aparat masih Selidiki Jaringan Warga Rusia Penyelundup Hashish ke Bali
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

SIKAP tenang di raut wajah Roman Kalashnikov, 29, warga negara Rusia, saat diperlihatkan ke awak media oleh petugas Bea dan Cukai Ngurah Rai, Rabu (14/12), menimbulkan tanda tanya besar.

Padahal, pria kelahiran 10 Juli 1987 ini diancam hukuman mati atau minimal penjara selama 20 tahun karena telah mencoba menyeludupkan narkotika jenis hashish seberat 2.999,15 gram atau hampir 3 kilogram ke Bali.

Kepala Bea dan Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto, mengatakan, sebelum ditangkap oleh petugas dari tim Interdiksi Terpadu Provinsi Bali KBPC TMP Ngurah Rai, Minggu (11/12) lalu, sekitar Oktober 2016 tersangka pernah datang ke Bali.

"Oktober tersangka sempat ke Bali. Meski demikian, kami tidak mengetahui dia tinggal di mana dan bertemu dengan siapa," kata Budi.

Meski kuat dugaan bahwa tersangka memiliki hubungan dengan jaringan narkotika internasional, Budi mengatakan belum bisa menyimpulkan karena tersangka masih diperiksa oleh petugas hingga saat ini.

"Tersangka baru mengaku bahwa hashish itu dia dapat dari Nepal dan sudah dikemas seperti pasta gigi. Dia juga mengatakan kalau hashish yang dia bawa rencananya mau digunakan sendiri dan akan dibagi kepada temannya jika ada yang meminta," ungkap Budi.

Menurut Budi, tersangka belum mengakui bahwa hashish hampir 3 kg yang dibawanya telah dipesan seseorang atau satu kelompok yang berada di Indonesia.

"Masih dalam proses pengembangan," katanya.

Di tempat yang sama, Wadir Narkoba Polda Bali AKBP Sujarwoko mengungkapkan bahwa tersangka sudah diperiksa di Mapolda Bali mulai Senin (12/12).

"Tersangka sudah kita periksa dari Senin kemarin," katanya.

Sujarwoko menambahkan, selain hashish, petugas juga mengamankan barang bukti lain seperti timbangan elektrik yang sering digunakan bandar narkoba untuk menimbang barang.

"Dugaan adanya pembeli pasti ada, apalagi barang yang dibawa lumayan banyak. Namun, kita masih lakukan penyidikan terkait hal itu," ujarnya.

Informasi yang berhasil didapat, pengguna narkotika jenis hashish merupakan kalangan tertentu dan kebanyakan warga negara asing, khususnya Eropa Timur.

"Kalau di Bali, mereka suka tinggal di daerah seperti daerah Ubud," katanya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya