11 Tahun TKI asal Sukabumi Dikabarkan Hilang di Malaysia

Benny Bastiandy
13/12/2016 22:30
11 Tahun TKI asal Sukabumi Dikabarkan Hilang di Malaysia
(thinkstock)

SEORANG tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Cibeureum RT 03/06 Desa/Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah hampir 11 tahun hilang kontak dengan keluarganya.

Berbagai upaya sudah dilakukan keluarga. Namun, selama itu pula belum ada tanda-tanda keberadaan janda dua anak itu. Dia ialah Ai Syamsiah, 46, TKI yang berangkat ke Malaysia pada 1993 lalu.

Hingga 2005 lalu, komunikasi Ai dengan pihak keluarga di Sukabumi berjalan lancar, baik melalui sambungan telepon internasional maupun melalui surat. Namun, sejak 2005 komunikasi mulai terputus. Komunikasi terakhir menyebutkan jika Ai rencananya pulang ke Indonesia.

"Namun sampai sekarang tidak ada kabar beritanya lagi," kata Enti Apriyani, 29, anak pertama Ai.

Komunikasi terakhir, kata Enti, ibunya mengabarkan jika sudah menikah dengan lelaki asal Thailand. Waktu itu, ibunya minta dikirimkan dokumen kependudukan berupa kartu keluarga sebagai persyaratan memproses naturalisasi kewarganegaraan.

"Ternyata waktu ibu berangkat dulu melalui jalur tidak resmi," sebutnya.

Saat ibunya berangkat jadi TKI ke Malaysia, Enti baru berusia 6 tahun. Kini, Enti sudah berkeluarga.

"Yang saya ingat, waktu itu saya dan adik dititipkan ke nenek dan kakek waktu keduanya masih hidup. Waktu itu, ibu saya baru saja bercerai dengan ayah kami. Ibu berangkat ke Malaysia untuk memenuhi kebutuhan hidup kami," jelasnya.

Enti ingat betul menginjak usianya yang ke 18 tahun, ibunya menelepon untuk terakhir kalinya. Surat terakhir yang diterima pada 2005 lalu, lanjut Enti, berisi foto ibu bersama suaminya. Sayangnya, saat ini Enti tidak mengetahui
persis alamat terakhir ibunya saat bekerja di Malaysia. Surat berisi alamat tempat kerja ibunya di Malaysia pun hilang.

"Mungkin almarhum nenek dan kakek saya lupa menyimpannya atau suratnya kebuang. Sekarang kita kebingungan karena ibu sulit dilacak keberadaannya," tuturnya.

Jika dihitung-hitung, Ai sudah 23 tahun tidak pernah pulang ke Indonesia. Pihak keluarga di Sukabumi juga tidak mengetahui persis sponsor ataupun perusahaan yang memberangkatkan Ai.

"Bibi saya juga yang dulu sempat mengurus kami, tidak mengetahui apa-apa. Saat ibu berangkat ke Malaysia waktu itu, bibi masih SMP," jelasnya.

Upaya mencari ibunya yang tidak ada kabar dilakukan juga dengan meminta bantuan paranormal, tapi upaya itu sia-sia. Ai tidak pernah diketahui keberadaannya sekarang.

"Kalau mau laporan ke pemerintah, saya juga tidak mau harus ke mana. Saya tak mengerti cara melapornya," terang Ade, 37, adik Ai.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Aam Ammar Halim mengaku belum menerima laporan adanya TKI yang hilang di Malaysia. Aam menduga pihak keluarga TKI itu belum melaporkan ke dinas.

"Belum ada laporannya," kata Aam, Selasa (13/12).

Bentuk pelaporan sangat mudah. Pihak keluarga tinggal datang langsung ke kantor disnakertrans sambil membawa berkas dokumen.

"Jika berkasnya komplet, kami yakin akan mudah dilacak," tukas Aam.

Kalaupun berkas dokumennya hilang, menurut Aam, pihak keluarga TKI bisa meminta bantuan aparatur desa setempat. Nanti dari desa akan terbit surat
keterangan.

"Setelah mendapatkan surat keterangan dari desa, pihak keluarga bisa datang ke sini," tandasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya