Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEJUMLAH daerah di Kabupaten Cirebon diterjang banjir. Sejumlah sekolah pun turut terendam banjir akibat luapan air sungai.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hujan deras yang turun sejak sore pada Senin (12/12) menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Cirebon sejak semalam. Banjir menerjang 7 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Yaitu di Desa Ambil, Ciuyah, Gunungsari dan Mekarsari di Kecamatan Waled, Desa Japura Bakti dan Japura Kidul di Kecamatan Astanajapura, Desa Gebang Udik dan Gebang Ilir di Kecamatan Gebang, Desa Pangenan di Kecamatan Pangenan, Desa Kalideres, Kaliwedi di Kecamatan Kaliwedi, Desa Jamblang di Kecamatan Jamblang dan Desa Jagapura di Kecamatan Gegesik.
Nasirudin, Sekretaris Forum Tagana Kabupaten Cirebon, mengungkapkan banjir mulai terjadi sekitar pukul 21.00 WIB semalam.
"Hujan deras yang turun sejak sore hingga malam, membuat air di sejumlah sungai meluap," ungkap Nasirudin.
Luapan air sungai kemudian mulai menggenangi
perumahan penduduk. Namun untuk berapa jumlah rumah warga yang tergenang banjir, Nasirudin mengaku hingga kini masih dilakukan pendataan. "Sedangkan ketinggian air yang menggenangi rumah warga berkisar 40 hingga 70 cm," kata Nasirudin.
Sekalipun cukup tinggi, namun menurut Nasirudin tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir semalam. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing sambil terus berusaha menyelamatkan barang-barang berharga mereka dari terjangan air banjir.
Sekalipun areal yang diterjang banjir cukup banyak, namun sebagian besar saat ini sudah mulai surut. "Sebagian besar hanya banjir yang lewat," kata Nasirudin. Sehingga dalam kurun waktu 3 hingga 4 jam, air sudah surut. Selain hujan deras yang turun, banjir juga disebabkan drainase yang buruk.
"Ada sejumlah drainase yang menyempit akibat bangunan dan lainnya," katanya.
Sehingga sungai semakin menyempit dan saat hujan turun dengan deras, sungai tidak mampu lagi menampung air dalam jumlah yang banyak.
Sementara itu berdasarkan pantauan, SMP 2 Pangenan hingga kini masih tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 70 cm. Sekalipun sejumlah siswa tetap masuk sekolah, namun mereka tidak terlihat melakukan proses kegiatan belajar mengajar karena juga baru selesai melakukan uas.
"Air sudah datang sejak pukul 2 dini hari tadi," kata Nurokhim, 45, seorang penjaga di sekolah tersebut. Diakui Rokhim, sekolah yang dijaganya selalu menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras turun dan air Sungai Singajaraja meluap. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved