Bahu-membahu Bersihkan Sampah

MI
13/12/2016 08:14
Bahu-membahu Bersihkan Sampah
(MI/Emir Chairullah)

KALAU mati meninggalkan nama, ketika naik gunung, manusia meninggalkan sampah.

Seperti temuan 502 relawan dalam Aksi Cinta Rinjani yang dimulai Sabtu (10/12) hingga kemarin, ratusan kilogram sampah ditinggalkan insan di gunung yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Para relawan dibagi menjadi dua tim untuk menelusuri jalur Senaru-Pelawangan dan Sembalun-Pelawangan.

Mereka menaiki gunung berbekal alat penggaruk sampah, sapu, serta kantong plastik untuk membawa turun sampah plastik bekas botol air minum, berapa pun banyaknya.

Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani Agus Budi Santoso memaparkan, dari jalur Senaru-Pelawangan, relawan telah menurunkan 69 karung seberat 241,56 kilogram. Itu pun masih tersisa lebih dari 5 karung sampah plastik yang belum dibawa turun.

Adapun pada jalur Sembalun-Plawangan, terdapat 23 karung sampah plastik yang sudah ditimbang, sampah seberat 396 kg yang belum dipilah, dan 12 karung yang belum ditimbang. Selain itu, ada 5 karung yang masih ditinggal di Pos II.

Adapun, jumlah pendaki tahun ini mencapai 89 ribu orang atau meningkat dibandingkan tahun lalu sebanyak 69 ribu orang.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin berkomitmen pembersihan itu rutin dilakukan tiap 3 bulan. "Ini komitmen kami. Apalagi, insya Allah tahun depan Rinjani dikukuhkan sebagai geopark dunia," kata Amin.

Pemerintah mengupayakan empat kawasan masuk jaringan geopark dunia atau Global Geopark Network (GGN) yang diakui Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Keempatnya, yakni geopark Toba di Sumatra Utara, geopark Merangin di Jambi, geopark Rinjani, dan geopark Ciletuh di Jawa Barat.

Sementara itu, warga dan wisatawan bahu-membahu membersihkan Pantai Kuta di Bali dari beraneka macam sampah plastik dan batang pohon.

Seperti Max, wisatawan asal Australia yang turut memunguti sampah dari pantai. "Biasanya kalau pagi usai hujan deras, tinggi sampah menggunung hingga 2 meter mulai di kawasan Kuta, Petitenget, hingga Jimbaran. Ya akibatnya pantai terlihat kumuh. Untungnya pemerintah menyediakan alat," paparnya.

Sugiro, salah satu pedagang minuman ringan, juga turut membersihkan sampah tersebut. Pasalnya, kebersihan pantai merupakan alasan utama bagi turis untuk mengunjungi dan bersantai di Pantai Kuta.

"Dengan keberadaan mereka, para pedagang bisa menjual barang dagangan. Kami pernah sampai merugi karena turis enggan datang lantaran pantai dipenuhi sampah beberapa tahun lalu," ujarnya. (Yusuf Riaman/Emir Chairullah/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya