Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
RIBUAN orang yang terdiri atas wisatawan maupun warga berbagai daerah berebut mengambil isi Gunungan Grebeg Maulud di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Senin (12/12).
Dalam acara Grebeg Maulud yang diselenggarakan Keraton Ngayogyakarta itu, tujuh gunungan hasil bumi yang terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan, dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lima di antaranya diarak menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, sedangkan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan dan Puro Pakualaman.
Ribuan orang baik wisatawan maupun warga Yogyakarta tampak berdesakan baik di halaman maupun di luar Masjid sejak pagi menantikan acara itu.
Petugas keamanan terpaksa menutup gerbang masjid untuk membatasi jumlah orang yang akan berebut isi gunungan.
Sebagian ada yang berhasil masuk halaman Masjid dan sebagian lainnya terpaksa menunggu di luar hingga pintu gerbang dibuka untuk mengais sisa-sisa gunungan.
"Saya tetap ingin masuk, barangkali masih ada sisa-sisa gunungan yang bisa diambil," kata Sartiyem, 60, warga Wonosari, Gunung Kidul.
Bagi Sartiyem, hasil bumi isi gunungan Grebeg Maulud itu amat penting karena dianggap memiliki manfaat sebagai penyubur tanaman di sawah miliknya.
"Biasanya saya selalu dapat isi gunungan," kata dia.
Berbeda dengan Suyono, 56, ia yang datang bersama istrinya sejak pagi berniat hanya ingin menyaksikan prosesi upacara Grebeg Maulud.
Menurut warga Yogyakarta itu, ikut berebut gunungan memiliki risiko keselamatan yang tinggi.
"Tidak ingin berebut hanya ingin melihat saja. Risikonya besar karena melihat yang ingin berebut banyak sekali," kata dia.
Adik Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat mengakui jumlah warga yang ingin menyaksikan atau berebut gunungan pada upacara Grebeg Maulud tahun ini jauh meningkat dari tahun sebelumnya.
"Kami sudah mengantisipasi membludaknya warga yang ingin berebut gunungan dengan meningkatkan jumlah petugas keamanan karena memang bersamaan dengan libur panjang," kata dia.
Yudhaningrat mengatakan Grebeg Maulud sudah sejak dulu dilakukan keraton untuk memperingati kelahiran Nabi.
Pembagian kelima gunungan itu, menurut dia, merupakan simbol hubungan rakyat, raja, dan hamba dengan Tuhannya. (Ant/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved