Warga Diimbau tidak Lintasi Jalan Kolonel Masturi saat Libur Panjang

Depi Gunawan
09/12/2016 19:09
Warga Diimbau tidak Lintasi Jalan Kolonel Masturi saat Libur Panjang
(Ist)

POLRES Cimahi memutuskan kendaraan tidak diperbolehkan melintasi Jalan Kolonel Masturi, Kampung Karamat, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, saat libur panjang pekan ini.

Kepolisian bahkan mengimbau wisatawan yang akan menghabiskan waktu libur panjang nanti, mencari jalur alternatif yang lebih aman. Sebab pascabencana longsor beberapa waktu lalu, kondisi jalan masih rawan.

Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Suharto, mengungkapkan, kondisi lalu lintas saat masa libur panjang 10-12 Desember 2016 di kawasan wisata Lembang diperkirakan bakal padat. Namun, pihaknya tidak menganjurkan wisatawan melewati Jalan Kolonel Masturi.

"Kami imbau sebaiknya mencari jalan lain, terlalu membahayakan kalau
dipaksakan dilintasi kendaraan karena bagian badan jalan yang tertimpa longsor masih dikanalisasi," ujarnya saat meninjau lokasi longsor di Jalan Kolonel Masturi, Jumat (9/12).

Menurut dia, masih banyak jalur yang dapat dilalui wisatawan bagi yang ingin masuk ke Lembang. Bagi kendaraan yang datang dari arah Jakarta dapat memilih akses Tol Subang, masuk ke Subang Kota untuk menuju Lembang.

Sedangkan dari arah Bandung, dapat melalui Tol Pasteur ke daerah Ledeng menuju Lembang.

Namun, khusus bagi pengendara sepeda motor, lanjut dia, masih bisa lewat Jalan Kolonel Masturi tapi dengan syarat jika cuaca sedang cerah. Namun bila turun hujan, pihaknya meminta agar tidak melintasinya.

"Dengan menimbang faktor keamanan pengguna jalan, akses jalan masih ditutup untuk umum. Dari hasil koordinasi dengan Pemkab Bandung Barat juga belum ada informasi soal kelayakan Jalan Kolonel Masturi untuk dibuka lagi," tuturnya.

Pihaknya juga bakal memberlakukan satu arah (one way) pada pagi hari hingga siang dari arah Bandung menuju Lembang. Selepas tengah hari kendaraan dialirkan dari Lembang menuju Bandung untuk memecah kemacetan.
Untuk mendukung pemberlakuan tersebut, akan disebar sebanyak 50 personel yang ditugaskan untuk mengatur arus kendaraan.

"Kami koordinasi dengan Polrestabes Bandung sejak penutupan akses Kolonel Masturi. Untuk penerapan status one way pun perlu lihat situasi dan koordinasi dulu melihat daya tampung di perbatasan Kota Bandung," imbuhnya.

Sementara itu, belum dibukanya akses Jalan Kolonel Masturi dikeluhkan sejumlah pengusaha hotel dan restoran karena mereka mengalami penurunan omset yang cukup tajam.

"Dampaknya sangat terasa terutama bagi hotel dan restoran yang aksesnya menggunakan jalan tersebut. Penurunan omsetnya mencapai 30 sampai 40%," tutur Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Beni Suryana Kadir.

Dia menyatakan, hotel, restoran, dan tempat wisata yang menggunakan akses Jalan Kolonel Masturi berjumlah puluhan. Bahkan, tempat wisata yang berdekatan dengan lokasi longsor seperti Imah Seniman dan Lembang Asri mengalami penurunan omset yang sangat besar.

"Banyak group meeting yang membatalkan acaranya, walaupun pihak menajemen telah menjelaskan bila mereka bisa menggunakan akses alternatif, tapi bus besar tidak bisa lewat," ungkapnya.

Dia berharap pemerintah segera membuat langkah supaya geliat wisata kembali hidup. Caranya bisa dengan pelebaran jalan di bekas lokasi longsor meski pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang besar.

"Harus secepatnya, jangan ditunda-tunda karena jalan tersebut juga sangat dibutuhkan oleh warga dan sudah merupakan jalur alternatif masyarakat banyak," paparnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya