Pemerintah Siapkan Anggaran Tanggulangi Bencana Aceh

Fathia Nurul Haq
08/12/2016 14:24
Pemerintah Siapkan Anggaran Tanggulangi Bencana Aceh
(ANTARA/Hafidz Mubarak A.)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah, saat ini, sedang menyiapkan anggaran cadangan untuk bencana gempa Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

Menurutnya, anggaran untuk bencana gempa itu memiliki kekhususan sehingga memerlukan waktu lebih panjang dari biasanya.

"Biasanya emergency butuh waktu 'sometimes'-lah. Emergency kan seperti saya tadi pagi reportnya masih berlangsung. Jadi menolong fokus dalam 1-3 hari. Kalau earthquake kan beda sekali dengan yang lainnya," ujar Sri Mulyani usai menghadiri Internasional Forum on Economic Development and Public Policy di Bali, Kamis (8/11).

Gempa Aceh yang berkekuatan 6,4 SR merupakan kejadian luar biasa yang masuk dalam penganggaran cadangan. Menurutnya, sebagai bendahara umum negara, Menteri Keuangan harus mengalokasikan dana cadangan yang sebetulnya setiap tahun harus dianggarkan.

"Itu untuk berbagai macam keperluan mengurus republik ini yang tidak terduga, kejadian seperti bencana alam, atau tiba-tiba ada pengungsi, pengiriman pasukan di negara lain. Indonesia sebagai warga dunia, sebagai negara yang dianggap cukup besar dari sisi size-nya, ekonominya, kadang kita diminta berperan," jelasnya.

Namun, masing-masing kejadian luar biasa memiliki kekhususan yang membuat penganggarannya berbeda-beda. Gempa Aceh yang hingga berita ini ditulis telah menelan 102 korban berikut dengan kerusakannya yang cukup masif juga memerlukan pertimbangan khusus.

"Jadi untuk bencana alam Aceh sesudah tanggap darurat dilakukan assessment, pasti nanti akan muncul kebutuhan anggaran dan kita akan anggarakan untuk membiayai itu," lanjut mantan Kepala Bappenas/ Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu.

Lebih jauh, Sri Mulyani mengelaborasi pendanaan anggaran biasanya bertahap.

"Dalam pemulihan biasanya dilakukan asesmen melihat kerusakan dan biasanya tanggap darurat, menyelamatkan manusia. Sesudah itu kita berikan tempat tinggal untuk mereka yang tempat tinggalnya rusak. Lalu pemerintah akan mengasesment terhadap kerusakannya," papar mantan pejabat Bank Dunia itu.

"Biasanya ada mekanisme menentukan rusak parah rusak sedang rusak ringan ada cara pemerintah untuk bantu itu. kita akan coba agar Aceh tidak alami penderitaan yang terlalu besar karena bencana ini." (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya