BPBD DIY Kirim Personel Berkeahlian Khusus ke Pidie Jaya

Agus Utantoro
08/12/2016 12:57
BPBD DIY Kirim Personel Berkeahlian Khusus ke Pidie Jaya
(AP)

UNTUK mendokung operasi penyelamatan korban gempa di Pidie Jaya, Aceh, BPDB Daerah Istimewa Yogyakarta menerjunkan tim yang memiliki keahlian khusus.

Manajer Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD DIY Danang Samsurizal menjelaskan, tim yang dikirim tersebut terdiri dari dua orang yang memiliki kemampuan assesment dari MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan lima orang lainnya memiliki kemampuan Urban SAR.

“Mereka sudah sampai di Aceh dan bergabung dengan operasi yang sudah berlangsung di Pidie Jaya,” jelasnya.

Menurut Danang, pengiriman itu merupakan inisiatif dari BPBD setelah mendapatkan informasi untuk evakuasi korban, masih memerlukan SDM dengan kemampuan khusus pencarian dan penyelamatan di area perkotaan atau Urban SAR.

“Untuk penemuan lokasi serta pembebasan korban yang terjebak bangunan runtuh atau yang disebut Collapsed Structure Search and Rescue, CSSR,” jelasnya.

Ia menyebutkan berdasarkan data dan informasi sumber daya yang ada di sana cukup banyak, namun yang (memiliki keahlian) khusus belum ada.

“Di Yogyakarta kebetulan ada. Kami pernah berlatih beberapa kali dan alatnya ada,” kata dia.

Untuk sementara, penugasan tim akan berlangsung hingga tiga hari karena berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD Aceh kondisi darurat masih berlangsung dua hingga tiga hari ke depan.

"Sampai di sana, mereka akan diarahkan oleh komandan tanggap darurat ke titik-titik rawan bencana," kata dia.

Menurut dia, tujuh orang yang diterjunkan ke Aceh hari ini merupakan tim awal yang memiliki kemungkinan penambahan jumlah.

BPBD DIY, menurut dia, juga siap menyalurkan bantuan personel dan logistik dari masyarakat apabila masih diperlukan.

Sementara itu, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Kamis (8/12) pagi memberangkatkan tim assesment berkekuatan lima personel ke Pidie Jaya.

Tim yang dipimpin Tedjo Rukmojo itu sebelum berangkat sudah menggerakkan sejumlah dokter ahli ortopedi yang bertugas di kota-kota di sekitar lokasi bencana yang pernah belajar di RSUP Dr Sardjito. Namun, mereka belum akan membangun rumah sakit lapangan.

Dalam menghadapi korban bencana gempa bumi ini RSUP Dr Sardjito memandang akan diperlukan banyak ahli ortopedi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya