MUI Jabar akan Minta Keterangan Ormas Terkait Pembubaran Kebaktian

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat akan meminta keterangan dari ormas Pembela Ahlus Sunnah (PAS) dan Dewan Dakwah Islam (DDI) terkait penghentian aktivitas KKR di Sasana Budaya Ganesha ITB, Kota Bandung, Selasa (6/12).

Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah massa yang menghentikan kegiatan itu benar-benar dari ormas tersebut atau bukan.

Ketua MUI Provinsi Jabar Rachmat Safei mengatakan, pihaknya akan mengklarifikasi kejadian tersebut agar tidak berdampak lebih luas lagi.

Saat ini, dia mengaku belum mengetahui pasti persoalan yang terjadi pada petang hari itu.

"Saya baru mendengar, belum memverifikasi langsung," kata Rachmat saat dikonfirmasi dari Bandung.

Namun, dia sangat menyayangkan hal itu karena bisa mencoreng kondusivitas umat beragama.

Seharusnya, kata dia, hal itu tidak boleh terjadi jika semua pihak menjalin komunikasi yang baik.

"Apapun, bukan dengan cara seperti itu. Tindakan yang biasa saja, bukan dengan jalan seperti itu," katanya.

Disinggung adanya pelanggaran SKB Tiga Menteri dalam aktivitas KKR tersebut, menurut dia seharusnya pihak lain lebih mengedepankan toleransi dalam menyikapinya.

"Tapi toleransi antar umat beragama pun harus berdasarkan aturan yang ada, bukan untuk yang melanggar aturan," katanya.

Dia pun meminta semua pihak tidak tergesa-gesa dalam menilai persoalan tersebut.

"Betulkah ada yang bertentangan, harusnya ada upaya untuk menjelaskan semuanya dulu, jangan tergesa-gesa menilai ada yang bertentangan," katanya. (OL-3)