Tol Bawen Ditargetkan Selesai Awal 2017

07/12/2016 05:00
Tol Bawen Ditargetkan Selesai Awal 2017
(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

PENYELESAIAN pembangunan jalan Tol Pembangunan Seksi III Bawen-Salatiga ditargetkan selesai Januari 2017. Ruas tol sepanjang 17,6 kilometer itu direncanakan bisa beroperasi pada Maret 2017.

Dari pantauan Media Indonesia, kegiatan pembangunan yang sedang berlangsung selain pembetonan dan pemadatan lahan, para pekerja juga sedang menyelesaikan pemasangan borpile di titik Km 0 Bawen di di Desa Kandangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ali Zainal Abidin menjelaskan untuk menstabilkan tanah perlu mengebor 210 titik di kanan dan kiri jalan tol dengan kedalaman 43 meter. “Ini untuk memperkuat kondisi tanah,” ujar Ali Zainal, kemarin.

Dari Banjarnegara, terkait tanah labil, pembangunan jembatan bailey atau jembatan rangka baja di Desa Paweden, Karangkobar, Banyumas dihentikan. Sebab, tanah di wilayah itu terus dibergerak. Kapolsek Karangkobar, Ajun Komisaris Purwono meng-ungkapkan dengan adanya tanah bergerak itu, badan jalan ambles ke jurang sedalam 50 meter. “Masyarakat lewat jalan setempat harus bergantian,” ujarnya.

DPRD Kota Bandung mendesak agar proyek perbaikan gorong-gorong dan trotoar dikebut karena selama ini telah menimbulkan dampak kemacetan parah.

Masih terkait perbaikan infrastruktur, dari Jawa Barat, perbaikan trotoar dan gorong-gorong di Kota Bandung yang ditargetkan tuntas akhir tahun ini diprediksikan meleset. Sampai sekarang masih terlihat banyak perbaikan infrastruktur yang belum selesai.

Dalam menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, optimistis perbaikan infrastruktur bisa selesai tepat waktu. “Perbaikan masih dalam proses sehingga tidak elok jika dinilai gagal. Memang belum selesai. Kalau menilai hari ini, menilai yang sedang bekerja,” tukas Ridwan Kamil.

Pada bagian lain, pembangunan listrik di daerah terus dikebut. Di Nusa Tenggara Timur PT PLN (Persero) terus menggenjot pembangunan pembangkit listrik untuk memenuhi program kelistrikan 35 ribu megawatt. Saat ini di Provinsi NTT akan dibangun sejumlah pembangkit listrik bertenaga gas dan tenaga uap berkekuatan 240 MW yang tersebar di 10 titik.

Sebaliknya Walhi Jawa Barat bersama masyarakat menggugat pembangunan pembangkit listrik tenaga uap Kanci II di Kabupaten Cirebon. “Gugatan telah dilayangkan ke PTUN Bandung dengan alasan pembangunannya bertentangan dengan undang-undang yang ada,” kata Ketua Walhi Jabar, Dadan Ramdhan.

Menurutnya, dalam perda tata ruang Kabupaten Cirebon, dinyatakan pada lokasi tersebut (Kanci) tidak boleh dibangun PLTU. (AS/LD/PT/BY/EP/TS/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya