Alquran Terjemahan Bahasa Batak Angkola Diluncurkan

Puji Santoso
06/12/2016 20:25
Alquran Terjemahan Bahasa Batak Angkola Diluncurkan
(Ilustrasi)

KEMENTERIAN Agama meluncuran buku terjemahan Alquran berbahasa Batak Angkola pada 19 Desember 2016 mendatang. Penyusunan dan penerbitan terjemahan Alquran Bahasa Batak Angkola ini sepenuhnya hasil kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenag di Jakarta.

Informasi itu disampaikan Kepala Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kemenag Choirul Fuad Yusuf dan tim penyusun saat bertemu Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara Hasban Ritonga di Kantor Gubernur Sumut di Medan, Selasa (6/12).

Mewakili Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Hasban mengapresiasi dan berterima kasih serta menyambut gembira atas rencana peluncuran Alquran berbahasa Batak Angkola tersebut.

"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, kami sangat berterima kasih dan menyambut gembira penerbitan terjemahan Alquran berbahasa Batak Angkola ini. Kami yakin buku ini akan sangat bermanfaat," kata Hasban kepada wartawan.

Hadir mendampingi Sekda, Asisten Administrasi Umum dan Aset Jumsadi Damanik, Asisten Kesra OK Zulkarnain, Kepala Dinas Kominfo Fitriyus dan Kabag Agama Biro Binsos Muhammad.

Menurut Hasban, terjemahan Alquran berbahasa Angkola sangat berharga bagi khazanah pustaka di Tanah Air, khususnya Sumut.

"Ini merupakan karya yang sangat berharga terutama dalam upaya melestarikan bahasa Batak Angkola," kata Hasban.

Selain itu, Alquran bahasa Batak Angkola, menurut dia, sangat bermanfaat bagi warga yang belum fasih bahasa Indonesia untuk bisa lebih memahami makna kandungan kitab suci Alquran.

"Kita yakin penerbitan ini sangat bermanfaat dan kami sangat berterima kasih kepada Balitbang Kemenag," ujar Hasban yang secara simbolis menerima buku terjemahan Alquran berbahasa Batak Angkola itu.

Choirul menjelaskan, selain terjemahan Alquran bahasa Batak Angkola, Balitbang Kemenag juga memproduksi dua terjemahan Alquran lain, yaitu dengan bahasa Bolaang Mangondow Sulawesi Utara dan Bahasa Toraja Sulawesi Selatan juga turut diluncurkan.

Selain itu, pihaknya juga akan meluncurkan ensiklopedi pemuka agama multikultural Nusantara.

"Tujuannya penerjemahan Alquran berbahasa daerah yang pertama untuk melakukan konservasi bahasa daerah di mana berdasarkan beberapa indikator saat ini muncul fenomena kepunahan bahasa daerah yang sedang terjadi. Inilah satu upaya untuk melestarikan bahasa daerah," kata Choirul.

Berdasarkan salah satu penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dari 600 bahasa daerah di Indonesia, saat ini hanya tinggal separuh saja yang bisa dipakai. Tujuan kedua, lanjutnya, ialah untuk memperkuat pemahaman Alquran bagi masyarakat yang belum bisa berbahasa Indonesia. Agar bisa meningkatkan pemahaman dan pengamalan Alquran.

"Dengan adanya terjemahan Alquran berbahasa daerah tentunya diharapkan dapat membantu dan meningkatkan pemahaman Alquran bagi masyarakat berbahasa Angkola yang belum bisa berbahasa Indonesia. Dengan demikian, pemahaman masyarakat terhadap Alquran bisa lebih baik terutama dalam kondisi seperti ini," ujarnya.

Kenapa bahasa Batak Angkola yang dipilih? Menurut dia, itu berasal dari kesepakatan hasil diskusi Tim Penerjemahan Litbang.

"Kita tahu, bahwa bahasa Batak itu ada beragam. Namun bahasa Angkola bahasa Lingua Franca yang merupakan bahasa yang bisa dipakai dan dipahami oleh subbahasa Batak lainnya," jelasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya