Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Tetesan air hujan sepanjang Sabtu (3/12) sore tidak melunturkan semangat Al Haris untuk terus menapaki langkah demi menembus jalan berlumpur dan menanjak untuk menuju Desa Koto Rawang, sebuah desa terpencil di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Dengan napas sedikit terengah-engah, Al Haris yang sehari sebelumnya mendayung perahu untuk memantau banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Tabir Ilir terus menapakkan langkah di tanah berlumpur.
Selama 4 jam berjalan kaki, sesekali dia menghentikan langkah sekadar untuk mengambil napas, minum air, atau menarik kaki dari jebakan lumpur.
“Luar biasa. Ini perjalanan sangat menantang dan mengasyikkan. Terpaksa jalan kaki, tidak ada jalan yang bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor ke Koto Rawang. Saya sudah bertekad harus sampai. Alhamdulillah, meski melawan kegelapan hutan, sekitar pukul 21.00 WIB, rombongan tiba juga di tujuan,” ujar Al Haris.
Ungkapan kepuasan juga disebutkan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Pemkab Merangin, Thoher. “Sulit diungkapkan. Terutama menjelang sampai, saat melihat sinar lampu dari pusat desa, senangnya bukan main. Capai tetapi puas,” kata Thoher.
Menurut Al Haris, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Koto Rawang merupakan 1 dari 73 desa paling terisolasi di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Provinsi Jambi.
Dirinya mengaku sudah merencanakan mencapai desa itu dalam program Pertisun (Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun) yang diluncurkan pada November.
“Sudah saya rencanakan. Karena tidak ada jalan kendaraan, ya berjalan kaki. Apa salahnya? Saya ingin melihat dari dekat kondisi desa dan mencatat aspirasi dan keluhan masyarakat di sana. Saya sangat prihatin, tidak tega melihat warga Desa Kota Rawang karena tidak memiliki akses jalan kendaraan. Jalan setapak ini saja lumpurnya sedalam 30 sentimeter. Bagaimana bisa dilewati sepeda motor? Makanya selama perjalanan di dalam hati saya bertekad untuk membangun akses jalan sepanjang 7 kilometer yang layak dilintasi warga,” ujar Haris yang dilantik sebagai Bupati Kabupaten Merangin pada Agustus 2013.
Di hadapan ratusan warga dan pemuka masyarakat yang menyambutnya pada malam Minggu itu, Haris mengaku merasa bersalah.
Bagaimana tidak? Sejak Republik Indonesia merdeka pada 1945, Koto Rawang hingga kini belum dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu, saya sudah merasakan bagaimana bisa sampai ke desa ini. Dalam perjalanan, saya sudah bertekad membangun jalan menuju desa ini. Maafkan saya bila selama ini belum terwujud,” ujar Haris.
Selain persoalan jalan, Haris menangkap aspirasi warga yang menginginkan pembangunan sekolah dasar (SD). Koto Rawang sangat dekat dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dengan demikian, Al Haris berpesan warga dan pemuka masyarakat setempat diminta turut menjaga kelestarian TNKS.
Setelah bermalam di desa terisolasi itu, pada Minggu (4/12) menjelang siang, Haris kembali berjalan kaki meninggalkan desa yang kaya akan potensi pertanian itu untuk menuju pusat Kecamatan Jangkat.
Dalam kunjungan itu, Al Haris menyerahkan bantuan berupa ratusan Alquran bagi warga. (Solmi/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved