Longsor Tutup Jalan Lintas Bengkulu-Lampung

Marliansyah
05/12/2016 21:57
Longsor Tutup Jalan Lintas Bengkulu-Lampung
(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

MATERIAL longsor yang terjadi di Desa Sendawar, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma, Bengkulu, telah menutupi jalur lintas barat (Jalinbar) Provinsi Bengkulu menuju Lampung, sepanjang 10 meter pada Senin (5/12).

Longsor yang terjadi akibat hujan deras selama dua hari terakhir mengakibatkan Jalinbar di Provinsi Bengkulu-Lampung tertutup sehingga mengakibatkan antrean panjang mencapai 5 kilometer.

Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma Mulyadi mengatakan, material longsor sepanjang 10 meter dan tinggi mencapai 1,5-2 meter di Desa Sendawar, Kecamatan Semidang Alas Maras, mengakibatkan jalur itu tertutup sementara.

"Material longsor hingga saat ini masih dibersihkan dengan menggunakan alat berat agar kendaraan yang dari Provinsi Bengkulu menuju Lampung atau sebaliknya kembali normal," katanya.

Selain itu, lanjut dia, puluhan hektare persawahan di Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, terendam banjir setinggi 1 meter sehingga terancam gagal panen.

Banjir juga menutupi akses jalan antardesa dari Desa Rawa Indah menuju Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, sehingga warga masih terisolasi.

Sebelumnya, sedikitnya 700 warga atau 375 kepala keluarga yang berada di dua desa yakni Desa Mekar Jaya dan Simpur Ijang, Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, tersiolasi akibat infrastruktur jembatan putus diterjang banjir.

Hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir mengakibatkan jembatan yang dibangun pada 1981 yang berada di Desa Hargo Binangun, Kecamatan Ulu Talo, hanyut diterjang banjir sehingga dua desa terisolasi sejak dua hari terakhir.

Iman, 45, warga Desa Simpur Ijang, Kecamatan Ulu Talo, di Bengkulu, mengatakan, jembatan penghubung yang berada di Desa tetangga yakni Hargo Binangun, telah hanyut diterjang banjir sehingga warga yang berada di dua
desa terisolasi.

"Warga telah mengantisipasi jembatan dengan membuat jembatan darurat dari batang kelapa dan kayu agar warga di dua desa tidak terisolasi dengan peralatan seadanya," katanya.

Jembatan yang dibuat warga, lanjut dia, juga akan terancam hanyut diterjang banjir jika hujan deras masih terjadi di Kabupaten Seluma. Saat ini, untuk masuk maupun keluar, warga dapat menggunakan kendaraan roda dua setelah adanya jembatan darurat yang dibangun secara swadaya.

Selain itu, banjir juga telah merendam sedikitnya 479 rumah warga Sungai Sindur di Kecamatan Air Periukan Sungai dan Sungai Nelas di Kecamatan Sukaraja, kabupaten setempat meluap. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya