6.979 Rumah Terendam Akibat Jebolnya Tanggul Bengawan Solo

Meilikhah
02/12/2016 07:46
6.979 Rumah Terendam Akibat Jebolnya Tanggul Bengawan Solo
(MI/Widjajadi)

JEBOLNYA tanggul Bengawan Solo mengakibatkan sekitar 6.979 rumah terendam. Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, menjadi lokasi terdampak banjir terparah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, hujan yang turun terus menerus di bagian hulu dan tengah Sungai Bengawan Solo di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur telah meningkatkan debit air.

Pada Kamis (1/12), posisi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di Kota Bojonegoro pada pukul 06.00 WIB mencapai 14.96 meter. Pukul 07.00 WIB naik menjadi 14.99 meter atau siaga kuning. Memasuki pukul 08.00 WIB ketinggian air mencapai 15.02 meter atau siaga merah.

"Tercatat, genangan banjir di Bojonegoro meluas hingga 51 desa dan 10 kecamatan dari total 28 kecamatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (2/12).

Sebanyak 3.410 rumah di Kecamatan Bojonegoro, Kalitidu, Dander, Trucuk, Kapas, Balen, Sumberejo, Kanor, Baureno, dan Trucuk, terendam banjir. Sementara itu, satu orang ditemukan tewas dan 156 jiwa mengungsi di Gedung Serba Guna Jalan KH Mas Mansyur.

"Meskipun ribuan rumah terendam banjir, masyarakat tidak mau mengungsi. Mereka sudah terbiasa banjir yang hampir setiap tahun terjadi di Bojonegoro," kata Sutopo.

Selain merendam rumah, banjir juga menyebabkan 3.703 hektare sawah di Desa Pucangarum, Desa Kedungrejo, Desa Kedungprimpen dan Desa Gedongarum Kecamatan Kanor terendam banjir. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp24 miliar.

Luapan Sungai Bengawan Solo juga telah menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sejak 26 November hingga 1 Desember 2016. 3.569 rumah dan 61.065 meter jalan terendam banjir, termasuk lahan pertanian yang terendam 2.111 hektare. Ditaksir kerugian dan kerusakan akibat banjir mencapai Rp 9 miliar.

BPBD Kabupaten Bojonegoro dan Tuban bersama BPBD Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Bengawan Solo, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penangan darurat. BPBD Kabupaten Tuban telah mendirikan posko lapangan di 5 kecamatan dan pendirian dapur umum bagi korban bencana.

"Pemberian bantuan sembako telah diberikan kepada sebagian korban bencana," lanjut Sutopo.

Sementara itu, Bupati Tuban telah menetapkan keadaan darurat bencana banjir sejak 28 November hingga 3 Desember 2016. Penggunaan anggaran dari pos Biaya Tak Terduga dari Pemda Tuban masih diproses untuk penanganan darurat.

Meluapnya Sungai Bengawan Solo juga telah menyebabkan banjir di Kabupaten Gresik. Sebanyak 17 desa di Kecamatan Dukun dan Bungah terendam banjir.

Di tempat lain, hujan deras menyebabkan longsor di Kabupaten Trenggalek pada 1 Desember 2016. Jalan raya yang menghubungkan Trenggalek–Pacitan Km 41 di Dusun Kapit Desa Cakul Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek terjadi sebagian badan jalan amblas dengan panjang 10 meter dan lebar 2 meter. Lalu lintas dilakukan buka tutup dan diberi tanda oleh petugas. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya