Penderita HIV/AIDS Didominasi Ibu Rumah Tangga

Faisol Taselan
01/12/2016 14:10
Penderita HIV/AIDS Didominasi Ibu Rumah Tangga
(Ilustrasi)

PENDERITA HIV/AIDS di Indonesia saat didominasi oleh ibu rumah tangga jumlahnya mencapai 10.626 orang yang tersebar di sejumlah daerah.

"Masyarakat saat ini harus lebih peka dan jangan takut untuk memeriksakan diri," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pada Hari AIDS Se Dunia 2016 yang dipusatkan di Gedung Grahadi, hari ini.

Saat ini, menurut Menkes, jumlah kasus AIDS tertinggi pada Ibu rumah tangga mencapai 10.626 penderita. Ini sangat memprihatinkan.

Selain itu, penderita juga didominasi tenaga non professional dan karyawan sekitar 9.603 penderita, wiraswasta sebanyak 9.439 penderita, Petani, Peternak dan Nelayan sebanyak 3.674 penderita, PSK 2.578
penderita, Buruh kasar 3.191 penderita, PNS 1.819 penderita dan anak sekolah dan mahasiswa sebanyak 1.764 penderita.

Dijelaskan, Pemerintah memiliki perhatian terhadap terus bertambahnya jumlah Odha di Indonesia. Sebab, dari data Desember tahun 2015, sebanyak 191.073 masyarakat terjangkit HIV di Indonesia.

"Ini perlu perhatian dari seluruh elemen. Tidak hanya pemerintah, melainkan lapisan masyarakat di tingkat terbawah sekalipun," ujarnya.

Sementara, dari jumlah penderita tertinggi di tingkat Provinsi selain Jawa Timur, di susul Provinsi DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Faktor risiko HIV terbanyak melalui hubungans eks sebanyak 66 persen, penularan jarum suntik tidak steril sebanyak 11 persen, hubungan seks lawan jenis khususnya dari laki-laki sebanyak 3 persen dan penularan ibu ke anak sebanyak 3 persen.

Untuk menekan itu, Menkes menyatakan Odha harus dilibatkan untuk ikut meningkatkan kualitas hidup. "Stop diskriminasi terhadap ODHA, agar mereka bisa bertahan hidup," ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah Ketua Komisi HIV/AIDS Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan hingga saat ini baru 64 persen penderita HIV yang telah terdata.

"Dari estimasi penderita HIV di Jawa Timur sebanyak 57 ribu, yang sudah ditemukan baru 36 ribu atau baru 64 persen," katanya.

Menurutnya, perlu peran semua pihak agar para penderita segera pergi ke klinik maupun puskesmas dan rumah sakit sehingga pengobatan bisa segera dilakukan. HIV sebenarnya masih bisa diobati jika segera ditangani sehingga tak sampai berubah menjadi AIDS.

Dari data yang ada, saat ini menderita AIDS di Jawa Timur mencapai 17.394 orang. dari jumlah ini, yang meninggal sebanyak 3.679 orang atau hanya sekitar 3 persennya saja.

"Kami sebenarnya mampu menekan jumlah kematian karena mereka yang telah terkena AIDS ini rajin berobat sehingga mereka bisa bertahan," katanya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya