Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KABUPATEN Ogan Komering Ulu (OKU) kembali banjir akibat dari intensitas hujan yang turun serta luapan Sungai Ogan di daerah tersebut.
Sekitar 300 rumah di beberapa desa di Kecamatan Peninjuan, Kabupaten OKU, terendam banjir. Sejumlah desa yang dilanda banjir yakni Desa Kepayang, Desa Belimbing, Desa Karya Mulya, dan Desa Lubuk Batang Lama.
"Ketinggian air mencapai 1 meter. Karena banjir ini, warga terpaksa harus naik perahu untuk ke luar rumah," ucap Camat Peninjauan Feri Iswan, Rabu (30/11).
Tidak hanya permukiman, banjir juga melanda sejumlah sekolah dan perkebunan warga. Dikatakan Feri, banjir memang kerap terjadi setiap musim penghujan datang.
"Apabila di daerah hulu sungai meluap, daerah bagian hilir akan terendam, tetapi itu tidak terjadi dalam waktu lama. Biasanya langsung surut. Namun, melihat kondisi saat ini, sepertinya belum akan surut," beber dia.
Pihaknya juga sudah memerintahkan para kepala desa agar tetap waspada terhadap banjir dan segera melaporkan apabila ada perkembangan terkait hal itu.
Di OKU Timur, genangan banjir juga terjadi di tiga titik yakni Kampung Sawah, Tanjung Kemala, dan Tanjung Aman.
"Banjir di OKU Timur ini disebabkan kiriman dari OKU Selatan. Kami sedang mengupayakan bagaimana agar genangan air tidak terlalu lama. Kalau tergenang pasti terjadi jika di hulu sungai hujan deras. Namun yang sedang diupayakan saat ini adalah bagaimana caranya agar air tidak tergenang selama berhari-hari," katanya.
Di Kabupaten Ogan Ilir, khususnya di Kecamatan Tanjung Batu dan sekitarnya, juga digenangi air. Seperti yang terjadi di wilayah Desa Tanjung Atap, Tanjung Batu, Tanjung Batu Seberang, dan sekitarnya.
"Ada sekitar 200 rumah yang terendam. Rumah-rumah ini berada di pinggiran Sungai Komering," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir Syakhroni.
Ia menjelaskan, banjir kali ini bukan hanya menggenangi rumah warga tapi juga tanaman padinya ikut terendam. BPBD pun mulai mengantisipasi bencana banjir dengan menaikkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor, khususnya di lokasi yang rawan terjadinya bencana banjir.
"Saat ini, siaga darurat bencana banjir difokuskan di 12 titik kecamatan dalam lingkup Kabupaten OI antara lain, Kecamatan Muara Kuang, Lubuk Keliat, Rantau Panjang, Sungai Pinang, Tanjung Batu, kawasan Pemulutan, dan beberapa kawasan lainnya yang rawan bencana banjir termasuk di Kecamatan Inderalaya Utara," beber dia.
Pihaknya telah mengaktifkan anggota Satgas yakni tim TRC yang berfungsi untuk melakukan pencegahan dini bencana banjir.
Sementara itu, luapan air sungai akibat dari intensitas hujan yang tinggi terjadi juga di Desa Gunung Batu kecamatan Cempaka Kabupaten OKU Timur. Akibatnya Jembatan Komering yang berada di daerah tersebut pun roboh.
Jembatan tersebut sebagai penghubung alternatif antara Kecamatan Cempaka Kabupaten OKU Timur dan Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten OKI, dan menjadi akses ke desa di kawasan Komering Pesisir itu tak dapat dilalui.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten OKU Timur, Agus Sunaryo, mengatakan, robohnya jembatan yang dibangun sejak 1938 tersebut disebabkan karena dua dari tiga pilar yang ada tak sanggup menahan derasnya aliran air Sungai Komering.
"Faktor usia pada struktur bangunan yang sudah tua itu tak kuat lagi menahan derasnya debit air sungai. Sekarang sudah ada jembatan baru tetapi belum selesai pembangunannya. Untuk alternatif, warga yang ingin melintas harus memutar dan melewati kawasan Gumawang," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Ishak Mekki mengatakan, tidak hanya di Sumsel tetapi juga di daerah lain tengah mengalami cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan.
"Saat ini musim penghujan, sehingga rawan longsor, banjir dan erosi, sehingga terjadi jembatan roboh. Ke depan secepatnya akan kita perbaiki dan sudah kita berikan bantuan karena dana untuk bencana alam memang tersedia," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved