Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SELURUH sekolah baik negeri maupun swasta di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, membantah soal adanya pemaksaan agama terhadap para siswa nonmuslim maupun sebaliknya. Pihak sekolah justru menuding ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab dan ingin memperkeruh suasana kerukunan beragama di wilayah mereka.
"Hari Senin seminggu yang lalu Dinas Pendidikan Indragiri Hulu telah melakukan diskusi bersama para kepala sekolah, kepala UPTD, kabid, kasi kurikulum, korwas, pengawas pembina, dan guru PAI (Pendidikan Agama Islam).
Kesimpulannya tidak ada pemaksaan terhadap siswa yang beragama nonmuslim baik jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK untuk memakai jilbab apalagi belajar PAI," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau Kamsol kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Selasa (22/11).
Kamsol menjelaskan, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari guru dan kepsek yang terjadi ialah beberapa di antara siswa justru minta dibolehkan berpakaian seperti temannya yang muslim serta ada juga yang minta tetap berada di dalam kelas ketika jam pelajaran PAI.
"Ini berdasarkan laporan Kadisdik Indragiri Hulu kepada kami di provinsi," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut Kamsol, pihaknya tetap mengarahkan agar kepsek berkoordinasi dengan sekolah sekitar dan rumah ibadah yang relevan serta KUA untuk mendiskusikan masalah pendidikan agama bagi siswa nonmuslim dengan tetap berpedoman pada undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri yang berlaku.
"Hanya dari laporan Disdik Indaragiri Hulu bahwa kondisi di lapangan memang disinyalir ada oknum yang mencoba memperkeruh situasi, padahal selama ini aman-aman saja. Masyarakat setempat sangat tinggi toleransinya terhadap para pendatang dan saudara-saudara agama lain," jelasnya.
Kamsol menegaskan tidak boleh ada pemaksaan agama di dalam sekolah apalagi mewajibkan anak murid untuk mengikuti ajaran agama tertentu.
Hal itu terkait skandal kebijakan sekolah di SMP Negeri 3 Pandan Wangi, Peranap, Kecamatan Indragiri Hulu, Riau yang mewajibkan pelajar beragama Kristen untuk memakai jilbab dan mengikuti PAI.
Kasus itu lantas menjadi viral di media sosial dan forum-forum diskusi di internet yang memajang foto dua siswi beragama Kristen memakai jilbab.
Dijelaskannya, sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia 1945, setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan ibadah agama masing-masing tanpa ada pemaksaan.
"Karena itu jangan ada pemaksaan agama di sekolah. Kami menduga ini ada upaya mengadu domba kita sebagai satu bangsa," kata Kamsol.
Sebelumnya, pemberitaan di medsos menyebutkan sejumlah siswi SMP Negeri 3 Pandan Wangi, Peranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mengaku diperlakukan tidak adil oleh pihak sekolah. Pasalnya, mereka yang beragama Kristen diwajibkan pakai jilbab dan belajar agama Islam.
Putri Elisabeth, Sabtu (19/11), kelas 1A siswi SMP Negeri 3 Peranap menuturkan bahwa dirinya diwajibkan pakai jilbab dan belajar Islam di dalam kelas.
"Itu aturan dari sekolah, kalau tidak berjilbab ada teguran keras dari pihak sekolah. Kami seharusnya tidak diwajibkan memakai jilbab. Kami kan Kristen seharusnya kami harus belajar agama Kristen bukan belajar agama Islam," ujarnya.
Hal senada juga diakui Fidia Sartika siswi SMP Negeri 3 Peranap. Fidia yang duduk di kelas 1C ini menuturkan bahwa semua siswa Kristen wajib mengikuti aturan berjilbab dan belajar agama Islam dari sekolah. Jika tidak, ada sanksi dari sekolah.
"Kami diwajibkan berjilbab dan belajar agama Islam, guru agama Islam kami Pak Aswin. Aneh memang kami diperlakukan seperti ini," katanya kesal.
Sementara orangtua Fidia, Raya Silaban, 36, sangat kecewa atas perlakuan pihak sekolah terhadap anaknya.
"Sekolah negeri ini bukan sekolah ISIS, Sekolah negeri adalah sekolah milik anak-anak bangsa dan Indonesia berdasarkan Pancasila. Jadi perlakukanlah anak bangsa sesuai Pancasila," katanya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved