Dua Pekerja Las di Karawang Tewas Terkena Ledakan

Cikwan Suwandi
21/11/2016 19:37
Dua Pekerja Las di Karawang Tewas Terkena Ledakan
(Ilustrasi)

DUA orang pekerja las perusahaan tangki Fajar Perkasa tewas mengenaskan, setelah tabung tangki yang sedang dikerjakannya meledak dan membuat keduanya terpental hingga puluhan meter.

Kapolsek Pangkalan Ajun Komisaris (AK) Agus Wahyudin mengungkapkan, kejadian nahas itu menimpa dua pekerja tersebut saat sedang melakukan pengelasan tangki pesanan PT Tau Inti Bati, yang berlokasi di Kampung Pasir Pendeuy, Desa Tamanmekar, untuk penampungan sementara oli bekas.

"PT Tau Inti Bati ini memesan tangki ke perusahaan Fajar Perkasa untuk penampungan oli, kemudian mereka meminta untuk dipasang dan dari perusahaan Fajar Perkasa ini kemudian mengirimkan dua pekerjanya untuk memasang tangki," ungkap Agus kepada Media Indonesia di lokasi kejadian, Senin (21/11).

Namun nahas, kata Agus, saat keduanya melakukan pengerjaan pengelasan tangki kosong berdiameter 3 meter dengan tinggi 6 meter tersebut tiba-tiba meledak dan membuat dua korban terpelanting hingga puluhan meter dan dua korban itu langsung tewas ditempat.

Kedua pekerja las yang menjadi korban itu yakni Safrudin, 31, warga Desa Klari, dan Dede Mulyadi, 35, warga Gintungkerta, Kecamatan Klari. Keduanya tewas dengan luka berat di kepala akibat benturan keras.

"Ledakan terjadi saat mereka mengerjakan pengelasan tutup tangki. Lalu Safrudin terpelanting hingga 97 meter sementara Dede terpental hingga 42 meter," ucapnya.

Tangki diperkirakan meledak akibat tekanan udara panas di dalam tangki, kemudian terkena percikan api saat pengelasan. Kemudian kedua jenazah tersebut segera dibawa ke RSUD.

Sementara itu, saksi mata dari pihak manajemen PT Tau Inti Bati, Tony, mengaku hanya mendengar suara ledakan. Namun, ia tidak mengetahui pasti ada dua pekerja yang terpental akibatnya.

"Dum, bunyi ledakannya sekali, kemudian setelah saya lihat ada dua pekerja las yang sudah tergeletak terpental," kata dia.

Akibat kejadian tersebut, pihak perusahaan pun menghentikan produksi penampungan oli bekas.

"Kejadiannya sekitar jam 2 siang, kemudian kita hentikan produksi," ujar Toni.

Ia mengatakan kedua pekerja dari Fajar Perkasa itu sudah menggunakan standar keamanan dalam pengerjaan pemasangan tangki.

"Mereka sudah menggunakan helm sesuai standar," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya