Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SUASANA Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sei Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, hingga Senin (21/11), masih mencekam pascakerusuhan yang terjadi di kawasan perkebunan PT Nusantara Langkat Kepong dengan sejumlah petani.
Jumlah pasukan gabungan, TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bertambah banyak jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Melihat jumlah aparat gabungan yang semakin banyak di tanah sengketa Desa
Mekar Jaya itu, warga pun tidak terlalu memaksakan untuk melakukan perlawan secara frontal seperti yang terjadi sebelumnya. Aparat gabungan juga nampak masih memblokade akses keluar masuk warga.
Meski demikian, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga Desa Mekar Jaya, Khoirman, Senin, suasana di desanya masih mencekam. Sebuah posko aparat gabungan terlihat berdiri di lapangan yang cukup lebar. Tidak hanya itu, aparat juga tersebar dan memblokade titik-titik akses keluar masuk warga.
"Mungkin situasi seperti ini bisa berlangsung hingga beberapa hari ke depan, mengingat terdapat empat orang warga yang terluka akibat bentrokan yang terjadi kemarin," tutur Khoirman.
Menurut dia, sejak kehadiran PT Nusantara Langkat Kepong pada 2009, aktivitas warga berladang menjadi terusik. Dia menduga perusahaan tersebut akan mengambil alih lahan warga.
"Tahun 2000 dan 2003 pernah kami mau digusur, tapi penggusuran makin parah bahkan terlibat adu fisik dengan aparat sejak berdirinya PT Nusantara Langkat Kepong. Saya mewakili warga menduga tanah ini akan dikuasai oleh perusahaan itu," kata Khoirman.
Dia dan warga lainnya sudah beberapa kali bertemu dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sumut untuk membahas legalitas lahan
yang ditempati. Namun, dalam sejumlah pertemuan tersebut, warga tidak mendapat kepastian dan kejelasan dari pihak BPN.
"Kami berharap, saya dan warga lainnya ingin kembali lagi bertemu dengan pihak BPN provinsi untuk membahas soal kejelasan tanah yang ditempati warga di Desa Mekar Jaya," harap Khoirman.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumut, Zubaidah, dalam keterangan persnya sebelumnya mengatakan, hingga saat ini penggusuran dan penghancuran terhadap tanaman, seperti ubi, jagung, pisang, pohon karet, semangka, masih berlangsung. Bahkan, ada personel di lapangan yang tega mengambil ayam milik petani.
"Para petani hanya bisa melihat penggusuran yang dilakukan secara brutal. Namun, petani tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan aksi tersebut. Sejauh ini, petani di Desa Mekar Jaya masih ketakutan untuk keluar dari lahan karena setiap pintu keluar dijaga ketat oleh personel gabungan," ungkapnya.
Pihaknya juga meminta personel kepolisian segera ditarik dari Desa Mekar Jaya. Mereka juga mengharapkan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi turun langsung ke lokasi.
Kapolres Langkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Mulya Hakim Solichin yang dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya sejumlah petani yang mengalami luka akibat bentrokan yang terjadi Sabtu (19/11) lalu.
"Untuk penarikan pasukan di sana belum bisa kita pastikan, kita lihat dulu situasinya bagaimana," ujarnya singkat.
Hakim mengatakan, warga sudah beberapa kali diperingatkan tapi tidak menggubrisnya. Bahkan yang terjadi, pihaknya menemukan sejumlah bom molotov dan batu-batu yang sudah disiapkan untuk melakukan penyerangan.
Seperti diberitakan, penggusuran lahan milik petani di Desa Mekar Jaya terus berlanjut sejak Jumat (18/11) hingga Sabtu (19/11). Sekitar 1.000 personel dari Polres Langkat dan aparat TNI dibantu puluhan alat berat dikerahkan ke lokasi. Akibatnya, beberapa petani mengalami luka berat dan luka ringan. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved