Nelayan Bengkulu mulai Melaut setelah Gelombang Tinggi

Marliansyah
21/11/2016 15:30
Nelayan Bengkulu mulai Melaut setelah Gelombang Tinggi
(ANTARA)

SEDIKITNYA 150 nelayan yang tersebar di tujuh dari sepuluh kabupaten/kota, Bengkulu, mulai melaut untuk mencari ikan pasca gelombang tinggi yang terjadi di perairan Provinsi Bengkulu terutama di Samudera Hindia mencapai empat meter sejak sepekan terakhir.

Sebelumnya, gelombang laut yang mencapai empat meter terjadi
terutama di perairan Bengkulu di tujuh kabupaten/kota dan Samudera Hindia sehingga membahayakan kapal nelayan dan kapal penyeberangan menuju Pulau Enggano.

Eddi,43, nelayan asal Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu, mengatakan, puluhan nelayan yang ada di Kelurahan Malabero, mulai melaut lagi untuk mencari ikan setelah gelombang laut yang terjadi sepekan terakhir mencapai empat meter diperairan Bengkulu telah reda.

"Badai telah berlalu dan nelayan kembali mencari ikan setelah BMKG telah mencabut status waspada kepada para nelayan yang tersebar di tujuh kabupaten/kota sehingga gelombang laut kembali normal," katanya.

Akibat gelombang tinggi, lanjut dia, sebanyak puluhan nelayan sudah satu pekan ini tidak mencari ikan dan melakukan aktivitas seperti memperbaiki jaring, alat tangkap ikan dan kapal jika ada kebocoran.

Sebanyak tujuh kabupaten/kota itu yakni, Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur, dan Kota Bengkulu, merupakan wilayah pesisir yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.

Sebelumnya, gelombang tinggi di perairan Bengkulu belum aman bagi pelayaran sehingga masih menjadi ancaman bagi nelayan maupun kapal menuju Pulau Enggano dari Kota Bengkulu atau sebaliknya akibat badai ekstrem masih menjadi ancaman pada beberapa hari terakhir.

Gelombang tinggi dipicu terjadinya akibat badai yang masih terjadi pada satu pekan ini sehingga pelayaran di Samudera Hindia terutama kapal ke pulau Enggano harus mewaspadai gelombang laut.

BMKG Bengkulu telah mengingatkan bahwa badai masih terjadi pada minggu ini sehingga gelombang laut secara tiba-tiba menjadi tinggi dan dapat membahayakan kapal.

Badai hingga saat ini masih menjadi ancaman pelayaran ke Pulau
Enggano karena akibat angin kencang tersebut akan memicu terjadinya gelombang laut di Samudera Hindia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya