Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BERBAGAI bencana alam masih mengancam Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersamaan tingginya intensitas curah hujan akhir-akhir ini. Jumlah wilayah yang terdampak bencana pun bertambah. Kurun dua pekan terakhir bencana terjadi di 10 kecamatan yang sebelumnya terjadi di 8 kecamatan.
Teranyar, bencana tanah longsor di di Kecamatan Kabandungan dan Cidadap, Sabtu (19/11) petang. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, di Kecamatan Kabandungan, tanah longsor sempat menutup ruas jalan penghubung dengan Kecamatan Kalapanunggal di Kampung Cipanas RT 16/07 Desa Kabandungan sekitar pukul 15.30 WIB.
Pun di Kecamatan Cidadap, tanah longsor sempat menutup ruas jalan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di sejumlah titik tersebar di Kecamatan Cidolog, Sagaranten, Kalibunder, Cibitung, Ciemas, Tegalbuleud, Ciracap, dan Curugkembar.
"Jalan yang tertutup longsor di Kecamatan Kabandungan itu akses menuju ke Chevron, tapi sudah bisa diatasi dengan adanya keterlibatan dari pihak Chevron," jelas Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, Minggu (20/11).
Sampai sekarang, lanjut Usman, bencana tanah longsor lainnya dilaporkan masih terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Sagaranten dan Cidolog. Hanya saja. intensitasnya relatif kecil.
"Tidak dilaporkan terjadinya kerusakan," tambah Usman.
Pascabanjir bandang sekitar dua pekan lalu, di Kecamatan Cidolog dan Sagaranten juga dilaporkan terjadi pergeseran tanah. Namun, tidak ada bangunan rumah atau infrastruktur yang dilaporkan rusak.
"Pergeseran tanahnya sekitar 20 sentimeter. Kejadiannya tak berselang lama setelah banjir bandang di Kecamatan Cidolog," sebut Usman.
Warga sudah diingatkan BPBD agar selalu mewaspadai potensi bencana tersebut. Apalagi dengan kontur tanah terbilang labil karena akhir-akhir ini kerap diguyur hujan deras.
"Kita sudah memperpanjang status darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor mulai 16 November hingga 22 November," terang dia.
Setelah masa perpanjang tanggap darurat berakhir 22 November nanti, BPBD merencanakan menetapkan masa transisi. Pada tahap itu akan digunakan untuk penanganan infrastruktur yang rusak akibat bencana.
"Kalau perbaikan infrastruktur kemungkinan tak bisa dilakukan pada masa perpanjangan tanggap darurat. Nantinya perbaikan infrastruktur dilakukan saat masa transisi," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan pemetaan kajian geologi Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM), hampir 90% atau 42 kecamatan di Kabupaten Sukabumi rawan bencana pergerakan tanah. Kondisi itu tak terlepas kontur tanah yang labil karena sebagian wilayah berada di sesar Cimandiri.
"Potensi pertambangan dan mineral di Kabupaten Sukabumi itu luar biasa. Namun di sisi lain, berbagai potensi ini berdampak terhadap risiko bencana. Hasil kajian kegeologian, hampir 90% wilayah di Kabupaten Sukabumi termasuk rawan terjadi bencana alam," kata Kabid Air Tanah dan Geologi Lingkungan Dinas PESDM Kabupaten Sukabumi, Agus Permana. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved