Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
WARGA satu RT di Kampung Cikatomas Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa harus mengungsi karena wilayah mereka mengalami pergerakan tanah yang bisa membahayakan jiwa.
Berdasarkan informasi, warga yang mengungsi berada di RT 5/10 Kampung Cikatomas yang dihuni sekitar 42 kepala keluarga atau 116 jiwa. Mereka diungsikan ke wilayah yang lebih aman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Dicky Maulana, mengungkapkan, puluhan rumah warga mengalami pergeseran sekitar 7-50 sentimeter karena kondisi tanah yang labil setelah hujan yang terus mengguyur wilayah Cipatat.
"Awalnya hanya beberapa rumah saja yang mengalami pergerakan tanah, tapi warga yang merasa rumahnya merasakan pergerakan makin bertambah banyak. Menurut data sementara kami, sampai hari ini sudah ada 42 kepala keluarga yang mengungsi," ungkap Dicky, Minggu (20/11).
Warga lanjut usia (lansia) didahulukan mendapat pertolongan, petugas BPBD dibantu tim gabungan mengevakuasi mereka ke tenda yang berdiri tidak jauh dari perkampungan warga. Bantuan logistik seperti selimut dan makanan juga sudah disiapkan.
Dari hasil data sementara, luas lahan yang terdampak akibat pergerakan tanah ini mencapai sekitar 1 hektare. BPBD masih menunggu kajian geologi untuk mengetahui penyebab dan langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
"Sampai sekarang, pergerakan tanah terus terjadi, upaya kita sekarang adalah membantu warga memindahkan ke tempat yang lebih aman. Wilayah ini harus benar-benar steril agar tidak ada jatuh korban," bebernya.
Ketua RT setempat, Ujang Sulaeman, 41, mengatakan, seluruh rumah di RT 5 mengalami rusak, baik ringan, sedang, maupun berat. Awalnya, retakan tanah mulai dirasakan sejak Jumat (18/11) siang, tapi menjelang warga istirahat pada malam hari, pergerakan tanah semakin besar.
"Saat kita mau tidur retakan parah mulai terjadi, warga tidak memedulikan harta benda yang ditinggal di rumah, yang penting kita bisa menyelamatkan diri dulu," ujarnya.
Baru pada Minggu pagi, warga mulai mengangkut barang-barang yang mudah dibawa ke lokasi pengungsian, seperti pakaian, bahan makanan, dan perabotan lainnya.
Kini, Ujang beserta warga lainnya sudah berada di lokasi pengungsian, tetapi mereka masih membutuhkan bantuan logistik seperti kasur, selimut, dan fasilitas sanitasi. Warga pun masih kebingungan harus pindah ke mana karena
kondisi wilayah mereka kini terancam bahaya.
"Bingung mau ke mana, harapan kami bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih aman," tambahnya.
Berdasarkan pantauan, dua buah tenda pengungsian milik BPBD didirikan di sekitar pabrik pengolahan kapur Indo Maja. Setiap tenda pengungsi diisi oleh perempuan dewasa, lansia, dan anak-anak. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved