Front Pembela Indonesia Bali juga Demo Tolak Intoleransi

Arnoldus Dhae
19/11/2016 19:39
Front Pembela Indonesia Bali juga Demo Tolak Intoleransi
(Ilustrasi MI/Tiyok)

FRONT Pembela Indonesia (FPI) Bhineka Provinsi Bali akhirnya menggelar aksi unjuk rasa di Kota Denpasar, Sabtu (19/11). Aksi dilakukan di Renon Denpasar. Aksi tersebut dikawal ketat puluhan aparat keamanan dari Polresta Denpasar dan Polda Bali.

Koordinator aksi I Nengah Yasa Adi Susanto menjelaskan aksi tersebut dilakukan karena Indonesia bukanlah negara agama tertentu. Selama ini, sekelompok orang dari agama tertentu sudah banyak menciptakan keresahan karena menggunakan ideologi agamanya untuk mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah.

"Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika. Kita memang berbeda-beda tetapi harus tetap satu dalam bingkai NKRI. Jangan sampai ada yang merongrong kebhinekaan itu. Kita masih punya Pancasila yang sudah diakui dunia. Kenapa kita sampai saat ini masih mempersoalkan perbedaan agama. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujarnya.

Menurutnya, aksi yang dilakukan memang hanya di Bali yang selama ini relatif aman.

Namun, Bali harus memiliki kepedulian terhadap Indonesia. Jangan sampai Pilkada DKI menjadi monopoli energi politik di Indonesia.

Ia menegaskan aksi di Bali selalu damai. Bali tidak ingin kerusuhan karena pertimbangan pariwisata. Itulah sebabnya FPI Bali melakukan aksi damai untuk menjaga kebhinekaan Indonesia.

FPI Bali mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghargai perbedaan di Indonesia dan menegaskan penolakan terhadap segala bentuk tindakan intoleran yang mengatasnamakan agama.

Selain menyerukan menghargai perbedaan, FPI Bali juga mendesak agar aparat penegak hukum menangkap dan memproses secara tegas beberapa oknum yang melecehkan Indonesia dan simbol-simbolnya.

Salah satunya adalah mendesak agar polisi segera memeriksa pemusik Ahmad Dhani karena ucapan yang melecehkan presiden. Ahmad Dhani pernah mengeluarkan kata-kata yang menghina presiden. Indonesia adalah Pancasila bukan radikalisme.

"Politik itu bukan agama dan agama itu jangan dijadikan komoditas politik. Kalau ini yang terjadi maka negara ini akan kacau," ujarnya.

Ia menilai Ahmad Dhani telah melecehkan presiden tetapi belum ditindak oleh aparat keamanan.

Di akhir aksi, FPI Bali menyampaikan beberapa pernyataan sikap. Pertama, mendesak seluruh elemen masyarakat untuk tetap memilih garis sejarah membela Indonesia sebagai negara kesatuan bukan negara agama.

Kedua, seluruh elemen bangsa ini diminta tetap berpegang pada mandat konstitusional rakyat yang diberikan ditunjukan melalui Pemerintahan Jokowi.

Ketiga, mendesak Presiden Jokowi untuk review menetapkan Intoleransi sebagai Ancaman Nasional dan memerintahkan Kapolri agar menindak tegas upaya-Upaya yang hendak membelokkan arah demokrasi Indonesia, termasuk menuntut Ahmad Dhani terhadap tindakan penghinaan ditunjukan kepada Presiden Jokowi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya