Banjir dan Angin Ribut Landa Rembang, Blora, dan Demak

Akhmad Safuan
17/11/2016 11:29
Banjir dan Angin Ribut Landa Rembang, Blora, dan Demak
(MI/Akhmad Safuan)

BANJIR dan angin ribut melanda beberapa daerah di Jawa Tengah. Ratusan rumah di Kabupaten Rembang dan Blora dilanda banjir dan puluhan pohon di Kabupaten Demak roboh diterjang angin rebut.

Pemantauan Media Indonesia di Pantura, Kamis (17/11), ratusan rumah di empat kecamatan Kabupaten Rembang masih terendam banjir dengan ketinggian air 20-60 centimeter. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.

Di Blora, sebagian warga sudah mulai membersihkan rumah dan sekolah dari lumpur dan kotoran yang masuk ke ruangan, setelah banjir mulai surut.

"Meskipun air sudah tidak lagi merendam, kami khawatir munculnya banjir susulan," kata Wakil Kepala Sarana dan Prasarana MAN Blora Ali Muataim Fahmi sembari membantu para guru menjemur surat-surat penting yang terendam di sekolah itu.

Sementara itu, akibat terjangan angina kencang disertai hujan, puluhan pohon peneduh dan baliho di Kabupaten Demak roboh. Ratusan warga dibantu petugas berupaya menyingkirkan pohon yang roboh di jalan dan menghalangi jalur Demak-Jepara yang menyebabkan kemacetan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 900 unit di empat kecamatan yakni Sumber, Kaliori, Pamotan, dan Bulu.

"Hingga kini, belum ada tanda-tanda surut dan warga masih bertahan di rumah mereka," kata Sekretaris BPBD Rembang Anjar.

Selain merendam ratusan rumah warga, ungkap Anjar, banjir juga mengakibatkan beberapa rumah rusak serta melumpuhkan proses belajar mengajar, dengan kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kaliori yang merendam 600 rumah.

Banjir yang terjadi, lanjut Anjar, adalah akibat meluapnya Sungai Randugunting dan Sungai Ronggo yang mulai memasuki perkampungan sejak Selasa (15/11) malam. Air terus meninggi hingga mengakibatkan banjir memasuki rumah warga dan hingga kini belum ada tanda-tanda surut.

Kekhawatiran warga bahwa banjir tidak kunjung surut cukup beralasan. Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Gempita Icky mengatakan hujan berintensitas ringan hingga sedang diperkirakan masih akan tetap menguyur beberapa wilayah di Jawa Tengah bagian timur, bahkan hujan juga disertai petir dan angina kencang Kamis (17/11) mulai sore hingga malam hari.

"Hujan cukup merata di beberapa wilayah di Jateng seperti Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Pati, Kudus, Demak, Ungaran, Kendal, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Semarang, Pekalongan, Tegal, Bumiayu, Majenang, Ambarawa, Batang, Temanggung, Jepara, dan Rembang," kata Gempita Icky.

Di Kabupaten Blora, meskipun banjir telah surut dan aktivitas warga telah mulai kembali, dampak banjir tersebut cukup terasa. Selain rusaknya infrastruktur jalan banjir juga mengakibatkan jembatan penghubung di Desa Telowohmojo, Kecamatan Ngawen terputus dan tidak dapat dilintasi.

"Jembatan itu semalam masih utuh, tetapi pagi harinya sudah terputus akibat diterjang banjir," kata Sugiyanto, warga setempat.

Akibat putusnya jembatan yang dibangun Pertamina sekitar tahun 90-an itu, warga harus berjalan memutar hingga puluhan kilometer untuk menjangkau ibu kota Kecamatan Ngawen, bahkan anak sekolah yang belajar di luar desa harus berangkat lebih awal karena harus berjalan memutar melalui desa lainnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya