Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEDIKITNYA 250 nelayan yang tersebar di tujuh dari sepuluh kabupaten/kota, Bengkulu, berhenti melaut akibat gelombang tinggi yang terjadi di perairan Provinsi Bengkulu. Terutama di Samudera Hindia mencapai empat meter sejak sepekan terakhir.
Gelombang laut yang mencapai empat meter masih terjadi hingga saat ini terutama di perairan Bengkulu di tujuh kabupaten/kota dan Samudera Hindia sehingga membahayakan kapal nelayan dan kapal penyeberangan menuju pulau Enggano.
Buyung, 46, nelayan asal Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, mengatakan gelombang laut yang terjadi sepekan terakhir mencapai empat meter diperairan Bengkulu sehingga membahayakan kapal nelayan
"BMKG telah mengingatkan para nelayan yang tersebar di tujuh kabupaten/kota untuk menghentikan aktivitas mencari ikan dilaut karena gelombang tinggi mencapai empat meter hingga lima meter yang berbahaya bagi keselamatan nelayan," katanya.
Akibat gelombang tinggi, lanjut dia, sebanyak puluhan nelayan sudah dua hari ini tidak mencari ikan dan melakukan aktivitas seperti memperbaiki jaring, alat tangkap ikan dan kapal jika ada kebocoran.
Sebanyak tujuh kabupaten/kota itu yakni, Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur, dan Kota Bengkulu, merupakan wilayah pesisir yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.
Gelombang tinggi di perairan Bengkulu untuk saat ini belum aman bagi pelayaran sehingga masih menjadi ancaman bagi nelayan maupun kapal menuju Pulau Enggano dari Kota Bengkulu atau sebaliknya akibat badai ekstrem masih menjadi ancaman pada beberapa hari terakhir.
Gelombang tinggi dipicu terjadinya akibat badai yang masih terjadi pada satu pekan ini sehingga pelayaran di Samudera Hindia terutama kapal ke pulau Enggano harus mewaspadai gelombang laut.
BMKG Bengkulu telah mengingatkan bahwa badai masih terjadi pada minggu ini sehingga gelombang laut secara tiba-tiba menjadi tinggi dan dapat membahayakan kapal.
Badai hingga saat ini masih menjadi ancaman pelayaran ke Pulau Enggano karena akibat angin kencang tersebut akan memicu terjadinya gelombang laut di Samudera Hindia.
Gelombang tinggi sebelumnya, mengancam sebanyak 3.000 jiwa warga Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, yang berjarak kurang lebih 120 mil dari Kota Bengkulu, akibat gelombang tinggi serta cuaca ekstrem. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved