Harga Cabai Merah di Sukabumi Tembus Rp80 Ribu

Benny Bastiandy
14/11/2016 14:27
Harga Cabai Merah di Sukabumi Tembus Rp80 Ribu
(Dok.MI)

HARGA cabai merah lokal di pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terus melonjak. Pekan lalu harganya di kisaran Rp70 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Haiknya harga cabai merah lokal diikuti juga harga cabai rawit merah. Semula Rp50 ribu sekarang meningkat jadi Rp60 ribu. Pun bawang merah yang asalnya Rp42 ribu naik jadi Rp48 ribu per kilogram.

"Pekan ini sejumlah komoditas sayur-sayuran naik. Penaikannya cukup signifikan. Cabai merah lokal naiknya Rp10 ribu per kilogram. Harga cabai rawit merah juga lumayan besar naiknya," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi, Ayep Supriatna, hari ini.

Harga komoditas sayuran lainnya yang terpantau naik di antaranya cabai merah keriting. Sekarang harganya Rp60 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp38 ribu per kilogram, dan kentang Rp12 ribu per kilogram.

"Harga sayuran rata-rata memang naik. Kemungkinan karena pasokan berkurang tapi permintaan tetap," jelas Ayep.

Sementara harga beras masih tetap stabil. Untuk beras jenis Cherang harganya nasih di kisaran Rp9.600 per kilogram, beras IR 64 kualitas I Rp9.200 per kilogram, dan beras IR 64 kualitas II Rp9.000 per kilogram.

Minyak goreng curah turun jadi Tp12.000 yang sebelumnya Rp11.500 per kilogram, gula pasir impor naik dari Rp12.500 menjadi Rp13.500 dan gula pasir lokal stabil di kisaran Rp12.500 per kilogram.

"Harga daging sapi juga stabil di kisaran Rp110 ribu, daging ayam broiler Rp30 ribu, dan telur ayam turun dari Rp20 ribu menjadi Rp19 ribu," ujarnya.

Ayep tak memungkiri harga komoditas sayuran memang relatif cepat berubahnya. Hanya selang satu hari saja bisa berubah harganya. Tapi sejauh ini harganya masih terkontrol. Ayep menjamin aman pasokan komoditas pangan strategis.

"Kalau komoditas sayur-sayuran itu dipengaruhi kondisi cuaca. Kalau curah hujan tinggi seperti ini biasanya harga relatif naik karena banyak petani di sentra-sentra pemasok mengalami gagal panen," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya