Banjir Landa Grobogan dan Semarang

Akhmad Safuan
10/11/2016 10:20
Banjir Landa Grobogan dan Semarang
(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

HUJAN lebat yang melanda kawasan pantura, Jawa Tengah, mengakibatkan tanggul jebol dan sungai meluap, banjir PUN melanda ratusan desa di Grobogan dan Kota Semarang. Namun, warga masih bertahan dan tidak mengungsi meskipun air telah merendam rumah mereka dengan ketinggian 30-50 centimeter.

Banjir di Kabupaten Grobogan melanda empat desa yakni Desa Ngoto dan Desa Kwaron di Kecamatan Gubug serta Desa Sukorejo dan Tanggirejo di Kecamatan Tegowanu akibat meluapnya sungai dan jebolnya kembali tanggul Sungai Tuntang di Desa Ngoto (Kecamatan Gubug) yang baru sebulan selesai diperbaiki mengakibatkan ratusan rumah terendam 30-50 centimeter.

Selain itu, banjir juga mengakibatkan ratusan hektare sawah terendam hingga ketinggian mencapai 70 centimeter.

"Banjir mulai melanda empat desa di Gubug dan Tegowanu sekitar pukul 18.30 WIB, sudah ratusan rumah terendam di empat desa tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Agus Sulaksono.

Namun, meski luapan sungai dan jebolnya tanggul yang menjadikan banjir kembali melanda dua kecamatan tersebut, lanjut Agus Sulaksono, hingga sejauh ini belum ada warga yang mengungsi dan mereka masih bertahan di rumah masing-masing. Karenanya, petugas dan tim SAR terus melakukan pemantauan serta siap untuk melakukan evakuasi jika ketinggian air terus meningkat.

Guyuran hujan lebat itu juga mengakibatkan banjir melanda beberapa kawasan di Kota Semarang. Beberapa perkampungan dan perumahan seperti Genuksari, Genuk Indah, Telogosari, Sawah Besar, Karangkimpul, dan Terboyo dilanda banjir dengan ketinggian 30-70 centimeter.

Banjir dengan ketinggian 20-50 centimeter juga merendam jalan protokol mengakibatkan kemacetan panjang seperti Jalan Alteleri, Jalan Supriyadi, Jalan Dr Cipto, Jalan Kaligawe Raya, Jalur Pantura Semarang-Demak.

Hujan lebat mengguyur Kabupaten Semarang juga mengakibatkan meningkatnya volume dan derasnya Sungai Banjir kanal barat. Bahkan, dua orang pemancing Sulis, 34, dan Riyadi, 35, warga Srondol, Banyumanik, Kota Semaran yang sedang melancing terjebak di pulau kecil di tengah sungai banjir kanal tersebut.

Basarnas Jawa Tengah dibantu Tim SAR Gabungan,TNI, POLRI, BPBD Kota Semarang, PMI, Ubaloka, SARDA dan relawan akhirnya berhasil menyelematkan dua pemancing setelah melalui perjuangan keras selama lebih dari dua jam menggunakan pelapung dan tali.

"Saya kaget ketika tiba-tiba air sungai membesar dan deras, kami hanya bisa teriak minta pertolongan kepada warga yang melintas di jalan sepanjang DAS ini," kata Sulis usai penyelamatan.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Jawa Tengah Tri Joko Priyono mengatakan kedua pemancing tersebut terjebak di tengah sungai akibat meningkatnya volume air, derasnya arus sungai dan tingginya air menjadikan keduanya terjebak di pulau kecil yang ada di tengah di sungai tersebut hingga baru dapat diselamatkan sekitar pukul 19.00 WIB. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya