Serapan Lebihi Target, Bulog Yogyakarta Naikkan Target 2016

Agus Utantoro
09/11/2016 16:16
Serapan Lebihi Target, Bulog Yogyakarta Naikkan Target 2016
(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

BULOG Yogyakarta menaikkan serapan beras petani setelah pencapaian serapan hingga November melampaui target.

Semula, Bulog Yogyakarta menargetkan serapan selama 2016 sebesar 55.000 ton, namun serapan hingga November sudah mencapai 57.200 ton.

"Serapan beras dari petani hingga sekarang sudah mencapai 103% sehingga kami perlu merevisi target 2016," kata dia.

Menurut dia, dari hasil pembelian beras petani itu, hingga saat ini, 45.000 ton beras telah disalurkan dalam bentuk beras kepada keluarga prasejahtera.

Sedangkan stok persediaan beras yang masih tersisa di gudang Bulog DIY hingga saat ini mencapai 30.000 ton. Stok beras itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat DIY hingga Mei 2017.

"Sampai tujuh bulan ke depan stok beras di DIY masih aman," kata dia.

Miftah mengatakan meski telah melampaui target, serapan beras petani akhir-akhir ini diakuinya mengalami penurunan volume. Dari sebelumnya mampu mencapai 500 ton per hari, saat ini serapan beras hanya berkisar 200 hingga 300 ton per hari.

Penurunan volume serapan itu, menurut dia, bisa disebabkan banyak petani mulai memasuki musim tanam seiring dengan musim hujan, sehingga sulit ditemukan lahan panen.

Di sisi lain bisa, menurut dia, disebabkan harga beras di pasaran yang naik, sehingga petani enggan menjual berasnya ke Bulog yang hanya mampu membeli sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditentukan yakni Rp7.300 per kg.

"Kalau soal harga, ya yang mau menjual Rp7.300 per kg kami beli. Soal HPP tentu kami tidak bisa mengubah karena ada inpres-nya," kata dia.

Sementara itu, bagi masyarakat penerima beras miskin (raskin), Miftah juga mengingatkan, apabila menemukan beras yang diterima memiliki kondisi tidak layak konsumsi agar segera mengadukan ke Bulog untuk diganti.

"Kalau ada beras yang tidak layak seperti itu harap segera melaporkan ke kami, kami siap menarik dan mengganti. Sejak awal kami sudah selektif dalam menyerap beras petani," kata dia. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya