Banjir Lumpuhkan Aceh

Amiruddin A Reubee
09/11/2016 04:30
Banjir Lumpuhkan Aceh
()

HUJAN deras yang melanda 18 kabupaten dan lima kota di Aceh sejak dua hari terakhir telah mengakibatkan berbagai kerusakan dan melumpuhkan aktivitas sebagian warga.

Di Aceh Barat, misalnya, banjir sedikitnya telah merendam 40 desa yang tersebar di sembilan kecamatan. Ketinggian air di permukiman warga berkisar 1 meter hingga 2 meter.

Sebuah jembatan gantung di kawasan Sungaimas yang menghubungkan Kampung Kajeng dengan Tungkop bahkan hancur diterjang arus Sungai Krueng Sungaimas.

Imbasnya, aktivitas ekonomi sekitar 1.152 keluarga atau 3.558 orang terganggu. Mereka pun harus mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

Di Kabupaten Aceh Jaya, lima rumah warga Desa Teupin Asan, Kecamatan Darul Hikmah, hanyut disapu banjir pada Selasa (8/11) pagi. “Arus banjir sangat deras sehingga dua rumah itu tersapu dan dibawa arus,” tutur Camat Darul Hikmah, Nuri Assirri, kemarin.

Banjir setinggi 1 meter juga menggenangi jalan nasional Banda Aceh-Meulaboh di kawasan Kecamatan Teunom, Aceh Jaya. Banjir di lokasi itu semakin parah karena ada luapan Sungai Krueng Teunom yang hulunya di pegunungan Tangse, Kabupaten Pidie.

Saat ini, Basarnas bersama Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta unsur terkait di daerah masih terus mengevakuasi warga yang terkurung banjir. “Potensi banjir saat ini menuju kawasan hilir,” jelas Koordinator Pos SAR Meulaboh Dwi Hetno.

Satgas SAR dari Banda Aceh diperkuat ke wilayah Kecamatan Teunom, Indra Jaya, dan beberapa kawasan terisolasi. Hingga kini belum ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Beberapa warga sakit dan hamil tua bisa diselamatkan.

Di Desa Sukajadi Makmur, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, dua rumah milik empat keluarga yang berdekatan dengan lereng bukit tertimbun tanah longsor, Senin (7/11).

Sebelumnya, sistem peringatan awal atau early warning system (EWS-Aceh) telah mendeteksi potensi hujan berintensitas sedang dan lebat menguyur Aceh pada 7-9 November.

Dari Kalimantan Tengah, luapan Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, menggenangi sejumlah titik lokasi permu-kiman warga. “Semua lokasi berada di bantaran Sungai Kahayan. Debit air terhitung masih rendah, tapi bila nanti semakin meninggi, kita segera lakukan evakuasi,” sebut Kepala BPBD dan Pemadam Kebakaran Palangkaraya, Anwar Sanusi U Gayo.

Saat ini ketinggian air yang mencapai 50-60 cm di Pasar Kahayan memang belum mengganggu aktivitas warga dan pedagang.

Kantor BPBD Kabupaten Bojonegoro, Jatim, menyatakan siaga bencana banjir bandang, terjangan angin beliung, serta bencana tanah longsor di wilayah itu, Selasa (8/11).

Asyiq, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk mengatakan hempasan angin kencang begitu terasa sampai menghantam dinding rumah dan pepohonan di pekarangan.

Ditutup 20 menit
Hujan deras yang terjadi merata di DI Yogyakarta memaksa otoritas Bandara Adi-sutjipto menutup sementara bandara dari aktivitas pendaratan dan tinggal landas selama 20 menit.Humas PT Angkasa Pura II Bandara Adisutjipto Liza Anindya menjelaskan penutupan bandara tersebut dilakukan mulai pukul 15.25 WIB.

“Karena hujan deras, tidak memungkinkan dilakukan pendaratan dan tinggal landas,” jelasnya.

Akibat penutupan itu, tambahnya, sejumlah penerbangan terpaksa melakukan holding atau terbang berputar menunggu izin mendarat. (FD/SS/AU/YK/AD/Ant/N-4)

amiruddin@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya