Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MELALUI Jambore Masyarakat Gambut 2016 di Kota Jambi yang berakhir Senin sore (7/11), Badan Restorasi Gambut (BRG) menemukan banyak jurus untuk mengampanyekan program penyelamatan dan pemberdayaan ekonomi rakyat di lahan gambut. Selain melalui media cetak, elektronik dan sosial media, BRG juga bakal menggunakan pengunaan media cerita bergambar atau komik.
Media alternatif yang menggunakan tokoh setral dinamai Mat Gambut, diyakini BRG bakal efektif karena mudah dicerna dan diterima berbagai lapisan masyarakat, baik yang berkehidupan di lahan gambut maupun di luar areal gambut.
"Kampanye melalui komik merupakan cara cepat dalam menyampaikan pesan soal manfaat gambut bagi lingkungan sehingga gambut harus dijaga dari kerusakan," kata Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan BRG Myrna A.Safitri di Jambi, hari ini.
Menurut Myrna cerita bergambar yang dikemas sesuai dengan tema yang disampaikan dalam penyelamatan gambut itu mempunyai nilai dan pesan-pesan yang mudah tersampaikan kepada publik.
"Kampanye melalui komik ini bisa kita sampaikan melalui cara yang efektif, yaitu bisa melalui media sosial dan lain sebagainya," katanya.
Lahan gambut di Indonesia yang terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Papua, perlu dijaga dari kerusakan untuk keseimbangan alam dan keanekaragaman hayati yang terdapat di gambut.
"Komik ini juga bisa menyampaikan pesan restorasi gambut seluas 2,4 juta hektare sebagaimana yang dicanangkan pemerintah Indonesia," katanya.
BRG merupakan lembaga yang dibentuk Presiden Joko Widodo itu, kata Myrna, ke depan juga sedang mencanangkan kampenye penyelamatan gambut melalui audio visual (film).
"Masyarakat juga nanti bisa membuat video partisipatif. Masyarakat yang membuat video dan mengabarkan sendiri melalui gerakan-gerakan penyelamatan gambut," katanya.
Sementara itu Komika BRG Abdurrahman Saleh yang memberikan edukasi pembuatan komik kepada peserta di Jambore Masyrakat Gambut (JMG) mengatakan, masyarakat lebih tertarik jika melihat secara visual.
"Visualisasi seperti komik itu mudah ditangkap dan dipahami daripada tulisan," kata dia.
Alumnus Seni Rupa di Institut Seni Indonesia itu menjelaskan berbagai cerita di antaranya seperti tokoh komik "Mat Gambut" yang menyosialisasikan penyelamatan gambut, pencegahan kebakaran dan juga kritikan perusahaan yang membakar lahan.
Selain itu dirinya juga berharap masyarakat yang tinggal di wilayah gambut bisa membuat cerita soal isu lingkungan di tempat mereka tinggal.
"Sebelum kerusakan itu meluas, penyelamatan gambut harus segera dilakukan melalui banyak cara, melalui kampanye dan media-media lainnya," katanya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved