Mabes Polri Bantu Identifikasi TKI Korban Kapal Tenggelam

Antara
02/11/2016 22:10
Mabes Polri Bantu Identifikasi TKI Korban Kapal Tenggelam
(ANTARA FOTO/M N Kanwa)

MABES Polri mengirimkan tim pengidentifikasi korban bencana untuk membantu tim Polda Kepulauan Riau menetapkan jati diri TKI yang meninggal dalam kecelakaan kapal dari Malaysia di Perairan Batam, Rabu (2/11) dini hari.

"Kami akan dibantu Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. Ada enam dokter masing-masing tiga dokter forensik, dokter dental forensik ada dua dan satu ahli dental," kata Kabid Dokkes Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo di Batam, Rabu malam.

Ia mengatakan, seluruh dokter tersebut akan tiba di Batam pada Kamis (3/11) pagi besok dan membantu tim Polda Kepri di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Batam.

"Kami juga sudah menyiapkan dua kontainer pendingin jenazah sebagai antisipasi jika yang ada di rumah sakit tidak bisa menampung korban meninggal," kata dia.

Jarot mengatakan, masih banyak korban meninggal belum ditemukan oleh tim evakuasi sehingga disiapkan kontainer pendingin.

"Yang ditemukan baru 18 orang, 10 wanita dewasa, tujuh pria dewasa, dan satu balita perempuan berusia sekitar enam bulan. Ini (kontainer) sebagai antisipasi saja," kata Jarot.

Ia mengatakan, jika yang ditemukan meninggal 18 orang, sementara selamat sebanyak 39 orang, maka masih ada lebih dari 40 orang belum ditemukan.

"Kami sudah siapkan seluruh kebutuhan untuk menangani jenazah-jenazah yang ditemukan. Kendala kami karena memang tidak ada data pasti penumpangnya," kata dia.

Namun demikian, kata dia, Tim DVI Polda Kepri sudah terus mengumpulkan data-data dari penumpang untuk mengidentifikasi korban meninggal.

"Jenazah yang ditemukan sudah diambil DNA dari darah dan giginya. Kebetulan kondisi masih bagus, karena segera bisa ditemukan," kata Jarot.

Kapal pengangkut TKI tersebut bertolak dari Johor Malaysia Rabu dini hari dengan tujuan Batam. Di tengah laut terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi sehingga kapal menghantam karang sebelum tenggelam. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya