Dua Partai Lokal Aceh Saling Rusak Atribut

Amiruddin Abdullah Reubee
02/11/2016 19:00
Dua Partai Lokal Aceh Saling Rusak Atribut
(Ilustrasi)

SALING merusak bendera atau atribut kampanye antara kader Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA) terjadi di Kecamatan Kembang Tajung, Kabaten Pidie, Aceh.

Dua partai itu merupakan partai politik bentukan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017, PA mengusung Muzakir Manaf sebagai calon Gubernur, adapun PNA menjagokan Irwandi Yusuf.

Informasi diperoleh Media Indonesia menyebutkan, peristiwa itu berawal pada Rabu (2/11) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Puluhan bendera dan atribut PNA di halaman posko kawasan kedai Kembang Tanjung dicopot dan dirusak sekelompok orang yang diduga dari kader PA.

Perlakuan tidak bersahabat itu tidak sanggup diterima oleh lawan politik ketika mengetahui perlakuan terhadap partai dan jagoannya. Massa yang ditengarai dari PNA dan tim sukses Irwandi Yusuf pun berang.

Lalu kelompok yang disebut-sebut kader PNA tidak tinggal diam. Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka langsung menyerbu bendera PA yang terpasang di sepanjang jalan dan posko pemenangan di Kembang Tanjung.

"Suasana sempat tegang kala itu. Untung saja tidak sempat bertemu dan tidak bentrok antarkedua kubu," ujar Abdullah, warga Kembang Tanjung.

Insiden yang bisa menodai Pilkada itu langsung ditanggapi Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh dan Polres Pidie.

Kapolres Pidie AKBP Ali Kadhafi, personel Panwaslih, dan petinggi tim sukses PNA langsung terjun ke lokasi. Setelah melakukan pendekatan di lapangan, kedua belah pihak berhasil didamaikan.

Juru bicara PNA Thamren Ananda mengatakan, aksi saling rusak itu karena kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

"Alhamdulillah sudah damai" kata Thamren. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya