Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
NAMA Arya Penangsang, Keris Setan Kober, dan Kuda Gagak Rimang sangat kondang sebagai legenda dalam sejarah Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kini, nama tersebut dihidupkan kembali untuk menyedot wisatawan mancanegara dan domestik dalam gelaran wisata budaya.
Arya Penangsang adalah Raja Kerajaan Djipang yang terletak di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Dia sempat memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Djipang setelah mengalahkan pesaingnya, Sultan Prawoto.
Bukan kisah konflik Kerajaan Demak yang akan dipertontonkan untuk menarik wisatawan mancanegara dan domestik, melainkan Gelar Budaya Keraton Djipang.
Acara akan dihadiri sekitar 40 investor Malaysia yang sebagian besar keturunan Djipang, Cepu, dan telah sukses di negeri seberang. Acara juga akan disaksikan Raja dan Sultan se-Nusantara.
“Keturunan Cepu banyak yang sudah sukses menjadi pebisnis di negeri Jiran. Mereka ingin melihat kembali akar budaya leluhurnya. Mereka juga tertarik untuk berinvestasi di Cepu,” kata penanggung jawab Gelar Budaya Keraton Djipang, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arya Djipang II dalam siaran pers, Selasa (1/11)
Di tahun-tahun mendatang, kehadiran para pebisnis asal Malaysia keturunan Cepu diharapkan memicu kedatangan keturunan Cepu di Malaysia yang jumlahnya mencapai jutaan orang.
“Kita berharap ikut mendukung program pemerintah mendatangkan 12 juta wisatawan mancanegara pada 2016 dan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019,” tegas Arya.
Gelar Budaya Keraton Djipang akan diselenggarakan pada 15-16 November 2016 di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Acara itu diharapkan akan digelar setiap tahun untuk menarik wisatawan sehingga membantu perkembangan Cepu. Daerah ini sebelumnya dikenal sebagai daerah kaya minyak.
“Cepu sebenarnya bukan hanya kaya dengan minyak tetapi juga kaya budaya. Ini bisa mengembangkan ekonomi Cepu dari wisata budaya,” tutur Arya.
Ketua Panitia Gelar Budaya Keraton Djipang, Prasto DwiWahjono, menyatakan dalam acara ini mereka akan memamerkan pusaka-pusaka Kerajaan Djipang berupa keris, tombak, dan manuskrip kuno yang dibuat pada abad 14-an.
“Akan ada upacara penjamasan benda-benda pusaka Kerajaan Djipang,” kata Prasto.
Tidak hanya benda pusaka, acara juga akan menampilkan berbagai kesenian yang hidup pada masa Kerajaan Djipang antara lain Seni Barongan dengan berbagai topeng dan tari-tarian.
“Kita akan kemas dalambentuk karnival keliling Kota Cepu yang diikuti pelajar dan pemuda Cepu,” tutur Prasto.
Mereka juga akan menggelar upacara adat di Gedong Ageng, komplek pemakaman para pembesar Kerajaan Djipang yang hingga kini dikeramatkan. Komplek Gedong Ageng selama ini menarik wisatawan yang gemar berziarah.
Prasto menandaskan kekayaan Kerajaan Djipang tempo dulu kini telah berkembang dalam bentuk batik yang juga akan dipamerkan.
“Jadi Gelar Budaya Keraton Djipang ini akan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat dengan makin dikenalkan batik Djipang,” lanjut Prasto. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved