Tanggul Sungai Dalamsuba Jebol, Areal Persawahan Banjir

Kristiadi
27/10/2016 19:43
Tanggul Sungai Dalamsuba Jebol, Areal Persawahan Banjir
(ANTARA)

HUJAN deras yang menguyur wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan sebuah tanggul aliran Sungai Dalamsuba di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, jebol.

Sejak satu tahun lalu, proyek peningkatan tanggul itu dibiarkan mangkrak oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan membiarkan. Kini, setelah hujan deras yang mengguyur menyebabkan debit air Sungai Dalamsuba meninggi dan menjebol tanggul sehingga areal persawahan di sekitarnya tergenang banjir.

"Kami telah meminta agar Dinas Binamarga dan Pengairan Kota Tasikmalaya melanjutkan peningkatan tanggul berada di aliran Sungai Dalamsuba untuk tetap dilanjutkan kembali. Namun, proses tersebut sudah satu tahun diabaikan dan kini kondisinya jebol sepanjang 4 meter hingga mengenangi areal persawahan yang dimiliki warga setempat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Soni Sudrajat, Kamis (27/10).

Soni menambahkan, tanggul yang jebol untuk sementara telah ditutup menggunakan 50 karung pasir agar menyumbat aliran air yang memasuki areal persawahan warga. Mereka pun protes kepada pemerintah setempat untuk melanjutkan proyek pembangunan peningkatan tanggul.

"Tidak ada korban jiwa dan rumah yang terendam banjir dari peristiwa jebolnya tanggul. Namun, warga marah karena areal persawahan mereka di Kampung Sukasirna Saripin tergenang banjir dari aliran Sungai Dalamsuba. Mereka juga meminta agar Pemda melanjutkan perbaikan tanggul," katanya.

Soni mengungkapkan, pihaknya tidak berwenang untuk memperbaiki tanggul aliran Sungai Dalamsuba tersebut. Pasalnya, kewenangan itu berada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Tasikmalaya.

Syamsul Maarif, warga setempat, mengutarakan kekecewaannya atas kelambanan Pemda memperbaiki tanggul. Menurut dia, warga memiliki sawah di sana khawatir dengan hama keong yang ditimbulkan pascabanjir. Ia berharap, proses perbaikan tanggul seharusnya dilakukan secepatnya agar persawahan mereka tidak gagal panen terutama pada musim hujan sekarang ini.

"Kami sudah lama melakukan protes terhadap dinas yang memperbaiki peningkatan tanggul ini, tetapi mereka tidak pernah kembali memperbaikinya dan menyebabkan tanggul jebol hingga air sungai kini sudah menggenangi areal persawahan dan kemungkinan akan gagal panen karena banyak hama keong mas masuk ke areal persawahan," katanya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya