Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MANAJEMEN Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), pengelola sumur migas Banyuurip, Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta maaf pada masyarakat atas bocornya gas pada flare yang mengakibatkan 8 warga keracunan.
"Kami mohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan," ungkap Juru Bicara EMCL, Rexy Mawardijaya, kepada Media Indonesia, Rabu (26/10) petang.
Manajemen, kata dia, akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan masyarakat untuk menyukseskan kegiatan operasi migas. Termasuk juga terus berusaha keras mengurangi bau yang dapat muncul sementara, selama tahap start up dan commissioning berlangsung.
"Kami akan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya," tambahnya.
Dikatakannya, EMCL juga bersikap terbuka atas informasi yang dibutuhkan media terkait semua tahapan eksplorasi di sumur migas Banyuurip yang dikelolanya. "Silakan kami terbuka dalam hal ini," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Rexy juga menyatakan, manajemen perusahaannya telah mengupayakan petugas kesehatan untuk menolong warga yang mengalami gejala keracunan. Sehingga, kurang tepat jika diberitakan yang mendatangkan petugas kesehatan di lokasi ialah polisi atau kades.
Namun demikian, jajarannya terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan operasi EMCL berjalan dengan aman dan efisien.
Sebelumnya, sebanyak 8 warga Dusun Dawung, Desa Mojodelik, Kecamatan
Gayam, Kabupaten Bojonegoro, mengalami gejala keracunan akibat mencium bau tidak sedap dari sumur migas. Para korban kemudian dilarikan ke puskemas dan rumah sakit terdekat.
Warga menduga bau tidak sedap akibat bocornya gas dari flare lapangan migas Banyuurip, Blok Cepu, yang dikelola Exxon Mobil. Adapun 8 warga yang mengalami gejala keracunan tersebut, yakni Warsiti, Nyamikarin, Siti Sulaimah, Samini, Sri Istiqomah, Sri Ustadzah Ningsih, Siti Muflikatul Nikmah, dan Ahmad Zigna. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved