Jalan Lintas Sumsel-Lampung Terkikis Longsor

DW
25/10/2016 14:51
Jalan Lintas Sumsel-Lampung Terkikis Longsor
(MI/Dwi Apriani)

JALAN Raya di Desa Simpang Sender Selatan Kecamatan BPR Ranau Tengah, Ogan Komering Ulu Selatan, dinilai cukup membahayakan. Bukan hanya karena jalan berliku dan berada diatas jurang yang terjal, melainkan karena ada sejumlah titik dimana ruas jalan sudah mulai terkikis akibat longsor.

Bahkan parahnya, longsor tersebut mengikis separuh jalan lintas tersebut atau satu lajur jalan tak lagi bisa dilintasi. Padahal jalan lintas itu menghubungkan dua kabupaten kota yakni OKU Selatan dan OKU Timur serta dua provinsi, Sumatra Selatan dan Lampung.

Jalan tersebut menjadi jalur lintas terdekat untuk menuju ke Liwa, Lampung Barat. Lebih dari lima ruas jalan yang sudah terkikis karena longsor. Juned, warga Desa Simpang Sender mengungkapkan, ia dan warga sekitar sudah terbiasa melalui jalan tersebut, namun yang sehingga tiap kelokan dan lokasi longsor sudah dikenali dan hafal.

"Yang mengkuatirkan itu adalah orang-orang yang baru melintas. Sudah banyak kejadian ada kecelakaan di lokasi tersebut,” ungkap dia. Rusaknya jalan tersebut disebutkan sudah terjadi selama hampir satu tahun ini, namun belum kunjung dibenahi padahal itu merupakan jalan yang pengelolaannya dibawah Provinsi Sumsel.

"Sayang sekali sebenarnya. Kami sebagai warga sudah banyak mengeluh. Bahkan para pemuda di desa ini seringkali bersedia menunggu di sekitar jalan-jalan yang terkena longsor untuk memperingatkan bagi pengendara yang melintas," tutur dia.

Hal serupa diungkapkan Setia Budi. Pria asal Palembang itu sangat khawatir saat melintas lokasi tersebut. Ia bahkan harus menggunakan kecepatan sekitar 20 km per jam untuk kendaraan roda empatnya saat melintas di kawasan tersebut.

"Kalau tidak hati-hati, nyawa jadi taruhan. Sayangnya rambu-rambu peringatan sangat minim. Memang untuk di titik longsornya, diberi tanda police line tapi kalau sampai ada kendaraan yang ngebut, bisa saja terjerumus ke jurang dalam itu,' kata dia.

Setiap mobil atau motor yang melintas, lanjut Budi, harus sabar bergantian menunggu. Sebab jalan tersebut hanya bisa dilintasi oleh satu kendaraan dari satu arah. Sementara itu, Wakil Bupati OKU Selatan, Sholehin Abuasir mengatakan, jalan tersebut adalah wewenang Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel.

"Kami tidak bisa berbuat banyak selain menunggu adanya perbaikan. Ini sudah dilaporkan ke provinsi," ucapnya.

Namun diakuinya, upaya untuk perbaikan pastinya memang membutuhkan waktu yang panjang dan berproses. Karena itu, pihaknya masih menunggu upaya tersebut dari Pemprov Sumsel.
Kepala Dinas PU Bina Marga Sumsel, Syamsul Bahri, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung terhadap spot-spot jalan dan jembatan yang perlu dilakukan perbaikan.

Dijelaskannya, dari hasil monitoring tersebut menjadi masukan untuk diperjuangkan bersama DPRD Sumsel agar dapat dianggarkan dananya.

"Di OKU ini ada beberapa titik jalan mengalami longsor, kalau terlambat diperbaiki kondisinya akan semakin parah," terang dia.

Masalah jalan ini, menurut dia, menjadi hal yang sangat vital bahkan tidak hanya di Provinsi Sumsel saja. Semakin sejahtera masyarakatnya tentu akan semakin membutuhkan kondisi jalan yang semakin baik pula.

Dijelaskannya, setelah melihat langsung kondisi Jalan Nasional dan Provinsi serta termasuk beberapa jembatan, kedepan selain akan memperjuangkan agar dapat segera dianggarkan dananya. Pemprov Sumsel juga akan memasukan hal ini ke dalam program prioritas ke depan.

"Saya sudah melihat langsung kondisi jembatan dan jalan-jalan di OKU. Ada juga salah satu jembatan yang sudah dibangun, namun belum selesai karena terhenti pembangunannya selama satu tahun. Untuk itu, akan kita perjuangkan agar pembangunannya dapat segera diselesaikan," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya