Banjir di Aceh mulai Surut, Warga Bersihkan Rumah

Ferdian Ananda Majni
21/10/2016 21:15
Banjir di Aceh mulai Surut, Warga Bersihkan Rumah
(Dok.MI)

BANJIR yang melanda Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya selama beberapa hari terakhir mulai surut. Sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

Dihubungi Media Indonesia, Jumat (21/10), Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya, Fajar Diharta, mengatakan, warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, kemudian membersihkan kediaman mereka setelah empat hari digenangi banjir.

"Iya, sejak semalam warga sudah mulai kembali ke rumah. Mereka sudah mulai membersihkan lumpur-lumpur yang terbawa arus banjir," katanya.

Menurutnya, sebanyak 8 kecamatan di wilayah Aceh Jaya terendam banjir hingga 1 meter lebih. Sedikitnya 50 desa tergenang banjir. Bahkan, ribuan warga mengungsi. Namun, tidak sedikit pula yang memilih bertahan.

"BPBD Aceh Jaya sempat mencatat ketinggian air banjir hampir mencapai 1 meter lebih. Namun, secara perlahan sejak kemarin banjir yang menyebabkan 3.219 rumah warga terendam semakin surut. Meskipun semalam ada banjir susulan, tapi subuh langsung surut lagi," sebutnya.

Sebelumnya, banjir di Aceh Jaya hanya merendam tiga gampong atau desa di Kecamatan Teunom. Ketiga gampong tersebut berdekatan dengan Muara Teunom. Menurutnya, setelah dilakukan normalisasi untuk memperlancar arus, debit air sempat menyusut.

"Kami sudah memperkirakannya. Oleh karena itu langsung dikoordinasi untuk dilakukan normalisasi di wilayah Teunom. Namun, hujan yang tak kunjung berhenti membuat banjir semakin meluas hingga merendam 8 kecamatan," lanjutnya.

Fajar juga mengakui, sejumlah warga dilaporkan mengalami gangguan pernapasan dan gatal-gatal akibat genangan banjir. Namun, kondisi tersebut telah teratasi melalui koordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

"Iya benar. Ada warga yang mulai terjangkit gatal-gatal, gangguan pernapasan, dan keluhan penyakit lain. Namun itu telah teratasi. Kami telah menugaskan dokter untuk mengunjungi gampong-gampong. Besok juga akan pemeriksaan kesehatan di balai desa," katanya.

Sementara itu, banjir yang merendam sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat juga sudah berangsur surut. Meski demikian, di beberapa wilayah, genangan air masih sekitar 40 centimeter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Aceh Barat, Iraidi Yus, menjelaskan, tiga desa yang masih tergenang air ialah Desa Pasie Mesjid, Kecamatan Meureubo, Desa Gunong Pulo, Kecamatan Arongan Lambalek, dan Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat.

"Sebagian warga sudah balik ke rumah masing-masing, tapi ada tiga titik pengungsian masih bertahan karena genangan air masih belum surut di gampong mereka," katanya.

Berdasarkan data di lapangan, banjir yang melanda sembilan kecamatan di Aceh Barat dan merendam 139 desa, serta 49.856 jiwa atau 14.245 kepala keluarga juga telah merusak sejumlah insfrastruktur, yaitu Jalan Meulaboh-Bubon, Kecamatan Samatiga, Jalan Dusun Nuru Hudha, Kecamatan Woyla amblas sepanjang 18 meter dengan lebar 2 meter.

Kemudian, Jalan Arongan Lambalek-Kuala Bhee di Desa Gempa Raya, Kecamatan Woyla, putus sepanjang 50 meter, Jembatan Babah Meulaboh Desa Babah Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI, rusak, dan gorong-gorong jembatan serta Jalan Suak Bidok amblas lebih kurang 50 meter.

Ia menambahkan, banjir yang melanda Aceh Barat disebabkan meluapnya Sungai Krueng Woyla dan Krueng Meureubo. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur Kabupaten Aceh Barat beberapa hari lalu. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya