Kabut Tebal Ganggu Penerbangan di Bandara Kuala Namu

Puji Santoso
19/10/2016 18:56
Kabut Tebal Ganggu Penerbangan di Bandara Kuala Namu
(MI/Ramdani)

SEJUMLAH penerbangan dari Bandara Kuala Namu Internasional (KNIA) sempat terganggu akibat kabut tebal yang menyelimuti area bandara Rabu (19/10) pagi. Aktivitas penerbangan sempat dihentikan sekitar 1 jam karena jarak pandang yang tidak memungkinkan.

"Penundaan keberangkatan atau delay pesawat karena kabut yang menyelimuti Bandara Kualanamu. Operasional Bandara Kualanamu normal kembali sekitar pukul 08.05 WIB," ungkap Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, saat dimintai konfirmasi, Rabu siang.

Data yang disampaikan Wisnu, sedikitnya tujuh penerbangan di Bandara Kuala Namu terpaksa ditunda karena dihentikannya operasional Bandara Kuala Namu yang disebabkan kabut menyelimuti area landasan.

Adapun beberapa pesawat mengalami penundaan atau delay yakni, Garuda GA 266 tujuan Palembang, Lion Air JT 970 tujuan Batam, Garuda GA 7116 tujuan Nias, Garuda GA 270 tujuan Batam, dan Lion Air JT 397 tujuan Jakarta.

Selain itu, penerbangan Wings Air IW 1264 tujuan Gunung Sitoli, Nias; Garuda GA 7116 tujuan Gunung Sitoli, dan Wings Air IW 1210 tujuan Takengon juga ikut tertunda.

Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi secara terpisah mengatakan bahwa kabut asap yang terjadi di sebagian wilayah di Sumatra Utara ini masih terkait dengan ada pembakaran lahan di wilayah-wilayah perkebunan
di wilayahnya.

Hal itu disampaikan Erry ketika menjawab pertanyaan Duta Besar Italia untuk Indonesia Vittorio Sandalli dan rombongan beberapa setelah tiba dari Jakarta ke Medan melalui Bandara KNIA.

"Di sini (Sumut) selalu terjadi perubahan iklim. Yang paling sering terjadi perubahan iklim ini disebabkan karena kebakaran lahan di beberapa wilayah di Sumatra Utara," ujar Erry.

Pihak Pemprov, lanjut Gubernur, tetap mengimbau kepada para pengusaha maupun masyarakat agar tidak membakar lahan untuk membuka perkebunan kelapa sawit. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya