Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi Provinsi Papua. Agenda kunjungan kali ini, Presiden meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Tanah Papua, yakni PLTA Genyem Kabupaten Jayapura, PLTMH Prafi, Manokwari, Papua Barat, Gardu Induk Waena, Gardu Induk Jayapura, serta dan dua jalur udara tegangan tinggi Papua.
Peresmian secara simbolis dengan penandatanganan prasasti di Gardu Induk Jayapura yang berlokasi di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin (17/10). Turut dalam rombongan Presiden antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir.
Dalam sambutan sebelum peresmian, Presiden Jokowi menyebut, sebagaimana laporan Gubernur Papua Lukas Enembe bahwa elektrifikasi di Papua baru mencapai 47% dan penyampaian Dirut PLN Sofyan Basri bahwa itu akan dilakukan elektrifikasi di atas 9%. Artinya, semua kecamatan di Tanah Papua bakal terang pada 2020.
Presiden meminta percepatan Tanah Papua Terang bukan di 2020, melainkan pada 2019.
"Saya nggak mau 2020, minta saya 2019. Masak lama sekali. Pak Dirut PLN sampaikan medannya berat. Saya tahu, saya juga sering ke Papua. Di Wamena, Nduga. Bahkan besok ke Timika dan Yahukimo, dan saya tahu berat medan di sini. Ini lah tantangan program proyek di Papua dan Papua Barat, tapi jangan diundur," tegas Jokowi.
Dikemukakan Jokowi, memang tidak mudah dalam hal pekerjaan di Tanah Papua. Dan itu bukan hanya soal listrik saja, bahkan konektivitas antarkabupaten, semisal soal jalan pun demikian. Banyak tebing curam menjadi kendala.
"Saya selalu dapat informasinya soal kesulitan di Papua. Saya tahu sulit, tapi saya minta target dipenuhi," kata Jokowi lagi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyebut soal pembangunan Pasar Mama Papua yang pengerjaannya baru mencapai 25%.
Dengan tegas, dirinya meminta Menteri BUMN selaku yang mengerjakan proyek itu, agar menyelesaikannya di akhir tahun ini.
"Saya selau diberitahu progresnya Pasar Mama Papua itu, lengkap dengan gambarnya. Saya minta Menteri BUMN akhir tahun pembangunan pasar itu harus selesai. Ini pedagangnya sudah minta cepat jadi saya kejar harus bisa," papar Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menuturkan terkait agendanya yang akan dilakukan Selasa (18/10) besok di Kabupaten Yahukimo, Papua, yakni terkait dengan keseragaman harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seluruh Indonesia.
Dia akui, selama ini harga BBM di daerah Pegunungan Papua sangat tidak adil dengan daerah lainnya. Dicontohkan, harga 1 liter bensin di Mulia, Puncak Jaya, yang mencapai Rp100 ribu dan Rp 60-70 ribu di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
"Ada ketidakadilan di sini. Besok akan saya resmikan total di Yahukimo seragam. Ada ketidakadilan di Jawa hanya Rp7.000, di sini ratusan ribu. Saya nggak bisa seperti itu. Kalau Barat dan Tengah harganya begitu, maka di sini juga harus sama," tuturnya.
Dikemukakan Presiden, terkait dengan penyeragaman harga BBM, dirinya sudah mendapat laporan dari Menteri Energi dan Sumber Sumber Daya Minerah (ESDM) serta Dirut Pertamina, bahwa akan rugi sekali jika (penyeragaman harga) itu dilakukan.
"Ini bukan urusan untung rugi, menteri silakan cari solusi minimal harga mendekati Pulau Jawa. Pertamina juga sampaikan, kalau demikian harus ditutup dari APBN. Itu tidak boleh. Itu urusan Pertamina. Kan di Barat untung, di sini rugi, kalau di-cross subsidi kan tetap untung. Paling penting harganya harus sama," pinta Jokowi.
Semua hal tersebut, menurut Jokowi, bermuara pada pergerakan ekonomi yang baik di Tanah Papua. Diharapkan listrik sudah bisa berlebih dan harga BBM sama.
"Itu sesuai harapan dan kalkulasi kita terjadi, tentunya tergantung masyarakat sendiri songsong peluang seperti ini. Dengan adanya tambahan daya listrik dan seragam harga BBM, pasti ada peluang entah dagang, usaha kecil, dan peluang usaha lainnya di kampung pasti ada. Dan perkembangan itu saya ikuti tiap hari," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enmebe juga melaporkan progres kelistrikan di Papua dan persiapan jelang PON Papua 2020.
Sementara Dirut PLN Sofyan Basir mengakui siap melaksanakan program kerja yang disampaikan dan siap sesuai target yang telah diberikan Presiden Jokowi. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved