Banjarmasin akan Bangun Embung Raksasa

Denny Saputra
12/10/2016 15:38
Banjarmasin akan Bangun Embung Raksasa
(Dok. MI)

GUNA mengatasi semakin meningkatnya kebutuhan air bersih dan terbatasnya sumber air baku yang berasal dari sungai dan irigasi waduk Riam Kanan, PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin akan membangun reservoar air baku (embung) raksasa.

Hingga kini pihak PDAM Bandarmasih telah membebaskan 30 hektare dari 40 hektare lahan untuk pembangunan embung yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp1 triliun tersebut.

"Progres pembangunan embung terusberjalan. Sudah 30 hektare dari 40 hektare lahan masyarakat sudah dibebaskan dan embung sudah siap dibangun dalam waktu dekat ini," ungkap Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Muslih, Rabu (12/10) di Banjarmasin.
Selain itu pihaknya juga masih menunggu penyelesaian Amdal yang ditangani BLHD Provinsi Kalsel. Pemko Banjarmasin melalui, PDAM Bandarmasih, memprogramkan pembangunan reservoar air baku raksasa yang mampu menampung air berkapasitas 1,1 juta meter kubik.

Meski rencana pembangunan embung raksasa ini akan menyedot anggaran cukup besar, proyek ini dinilai sangat penting. Dana pembangunan embung raksasa dan proyek pengembangan instalasi pengolahan air yang diperkirakan mencapai hampir Rp1 triliun ini berasal dari patungan antara APBN, APBD Provinsi, APBD Kota Banjarmasin dan dana PDAM Bandarmasih.

Dikatakan Muslih, sungai-sungai di Kalsel yang selama ini menjadi sumber air baku bagi penyediaan air bersih masyarakat di Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, kualitasnya kian menurun. Sungai-sungai mengalami pendangkalan akibat erosi dan tercemar setelah kawasan resapan air rusak lantaran banyaknya aktivitas di wilayah tersebut. Bukti alam sudah rusak bisa dilihat kondisi bendungan Riam Kanan, di mana saat hujan sedikit saja maka sudah mengalami banjir, dan bila kemarau debit air cepat sekali menyusut.

Selain pembangunan embung raksasa yang lokasinya berada di daerah Pematang, Kabupaten Banjar, PDAM Bandarmasih juga sudah merancang pengembangan Intake Sungai Tabuk dari 2.000 liter per detik menjadi 8.000 liter per detik. Pengembangan intake Sungai Tabuk ini diperkirakanakan menyedot anggaran hingga Rp250 miliar.

Pada bagian lain, untuk mengatasi masalah ancaman krisis air bersih ini, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Kalsel Edy Sofyan mengatakan Kementerian PU telah memulai pembangunan jaringan perpipaan yang akan memasok air bersih ke lima wilayah. Program ini disebut SPAM Regional Kalsel Banjar Bakula yaitu sistem penyediaan air minumbagi lima provinsi yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Barito Kuala danBanjar. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya