Istri Ali Kalora Ditangkap dalam Kondisi Hamil

M Taufan SP Bustan
12/10/2016 14:34
Istri Ali Kalora Ditangkap dalam Kondisi Hamil
(MI/M.Taufan)

SATUAN Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2016 kembali menangkap satu anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Wanita yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) itu adalah istri Ali Kalora bernama Tini Kalora alias Susanti Kaduku alias Umi Fadel.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Tini ditangkap tanpa perlawanan saat tengah bersembunyi di sebuah rumah warga Kelurahan Moengko Lama, Kecamatan Poso Kota sekitar pukul 16.00 WITA, Selasa (11/10).

Penangkapan Tini berawal dari informasi intelijen yang dikembangkan oleh Satgas selama sepekan terakhir. Dari situ kemudian teridentifikasi keberadaan Tini di Kelurahan Moengko.

Karena tidak mau kehilangan targetnya, Satgas langsung menangkap Tini.

"Setelah ditangkap di Moengko Tini dibawa ke Polres Poso untuk introgasi awal. Dari Polres Poso langsung diberangkatkan lagi ke Palu, karena kondisi kesehatannya tidak begitu baik," terang Kabid Humas Polda Sulteng, AKB Hari Suprapto di Palu, hari ini.

Pantauan Media Indonesia, saat tiba di Palu Rabu (12/10) dini hari sekitar pukul 00.15 WITA, Tini dikawal ketat Satgas bersenjata lengkap dan langsung dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.

Hal tersebut terpaksa dilakukan karena kondisi Tini sedang hamil tua. Diduga umur kehamilannya sudah masuk delapan bulan. Selain itu mental Tini masih belum begitu baik pasca dikejar selama menjadi DPO di hutan dan pegunungan Poso serta pasca ditangkap.

"Memang tiba di Palu sesuai intruksi Bapak Kapolda, Tini langsung dirawat di RS Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan kesehatan," jelas Hari.

Saat ditangkap Tini tidak sedang bersama DPO lainnya. Bahkan tidak ada barang bukti yang ditemukan selain baju terusan dan cadar yang dipakainya.

"Kami menunggu hasil pemeriksaan kesehatannya. Kalau toh nanti bisa untuk dimintai keterangan lebih lanjut, pasti langsung diperiksa oleh penyidik. Yang pasti untuk saat ini kondisinya dipulihkan dulu di RS Bhayangkara," imbuh Hari.

Tini merupakan istri pertama dari Ali Kalora. Ia adalah warga yang diketahui berasal dari Poso.

Dari catatan Polri, Tini terlibat dengan beberapa aksi teror yang dilancarkan MIT setelah bergabung 2014 silam. Beberapa di antaranya, terlibat pelatihan menembak, baku tembak, dan mengetahui beberapa aksi keji yang dilakukan anggota MIT.

Sedangkan Ali Kalora masih tercatat sebagai DPO yang paling
dicari pasca tewasnya pimpinan MIT Daeng Koro alias Sabar Subagia, Santoso alias Abu Wardah, dan pasca penangkapan Basri alias Bagong.

Ali dikabarkan mengambil alih tugas pimpinan terdahulunya untuk mengendalikan sisa anggota MIT yang masih lari dan bersembunyi di hutan belantara Poso.

Sebagaimana diketahui, pasca istri Ali Kalora ditangkap terdata 10 lagi sisa anggota MIT yang belum tertangkap dan masih menjadi DPO.

Mereka di antaranya, Ali Kalora, Firdaus alias Daus alias Barok Rangga, Kholid, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Qatar alias Farel, Suhartono alias Yono Sayur alias Pak Hiwan, Abu Alim, Muh Faisal alias Namnung alias Kobar, Nae alias Galuh, dan Basir alias Romzi.

Hingga saat ini, operasi pengejaran masih digencarkan. Satgas mendeteksi 10 anggota yang tersisa masih di seputaran hutan dan pegunungan Poso Pesisir.

Selain kekuatan mereka yang sudah dipastikan semakin melemah, mereka juga sudah kekurangan logistik. Satgas diharap bisa segera menangkap mereka semua hidup atau pun mati. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya