Sungai Kritis Ancaman Banjir di Pantura

Akhmad Safuan
12/10/2016 14:10
Sungai Kritis Ancaman Banjir di Pantura
(ANTARA)

CURAH hujan di Pegunungan Ungaran, Telomoyo, Muria dan Kendeng, Jawa Tengah, yang tinggi mengakibatkan gelontoran di beberapa sungai meningkat. Sungai-sungai yang kritis dan tanggul jebol mengancam bencana banjir wilayah Kudus, Pati, Grobogan, dan Demak.

Pemantauan Media Indonesia di Pantura Jateng Rabu (12/10), intensitas hujan masih cukup tinggi di beberapa daerah di pantura, bahkan di beberapa daerah pegunungan seperti Muria, Kendeng, Ungaran dan Telomoyo curah hujan tinggi hingga meningkatkan volume air di beberapa sungai.

Akibat curah hujan yang tinggi di pegunungan Telomoyo dan Ungaran, volume air di Sungai Tuntang meningkat dratis, mengakibatkan tanggul sungai yang berada di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan jebol di tiga titik dengan panjang 5-15 meter mengakibatkan bencana banjir yang merendam 3.750 rumah Senin (10/10).

Demikian juga tingginya curah hujan di Pegunungan Muria dan Kendeng menjadikan volume air di tiga sungai yang melintas di Kabupaten Kudus yakni Dawe, Piji dan Gelis yang berhulu di pegunungan tersebut meningkat dratis, bahkan kondisi ini mengancam bencana banjir di kawasan Kudus dan sekitarnya.

Dewan Sumber Daya Air Jawa Tengah Kaspono menyatakan potensi banjir melanda di beberapa kawasan terjadi karena peningkatan sedimentasi sungai di Kudus tersebut dan gelontoran air dari lereng Pegunungan Muria dan Kendeng yang cukup besar.

Perubahan penampang di beberapa sungai tersebut, demikian Kaspono, disebabkan karena alur sungai semakin dangkal sehingga daya tampung air pun berkurang. "Beberapa sungai sudah mengalami perubahan penampang," tambahnya.

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serang Lusi Juana (Seluna) Noviyanto mengatakan berdasarkan pantauan beberapa sungai di Kudus seperti Dawe, Piji, dan Gelis kristis dan rawan meluber hingga dapat mengakibatkan bencana banjr melanda Kabupaten Kudus dan sekitarnya.

Mengantisipasi bencana banjir dan jaatuhnya korban, demikian Noviyanto, BPSDA Seluna telah menerapkan sisitem piket untuk terus memantau kondisi ketiga sungai tersebut, selain itu menyiagakan peralatan perbaikan di beberapa titik dan 51 ribu karung plastik untuk membuat tanggul darurat jika debet air telah mencapai bibir tanggul yang ada.

"Kami siapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi melubernya tiga sungai tersebut, apalagi kondisi sendimentasi sungai itu cukup tinggi," tambahnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya